Kemenpora dan KONI mengusulkan pemangkasan cabang olahraga PON XX guna meringankan Papua sebagai tuan rumah. Ketiga pihak telah mengantongi draf cabang olahraga yang akan dipertandingkan, namun ternyata belum ada titik temu soal berapa yang akan dipertandingkan.
Bahkan, finalisasi yang rencananya digelar Kamis (12/9/2019) lalu tak terjadi. Menpora Imam Nahrawi mengatakan masih mendiskusikan dengan berbagai macam unsur, dari Pemerintah Provinsi, PB PON, KONI, hingga cabor, sekaligus menegaskan keseriusan pemerintah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami tak henti-hentinya melakukan rapat koordinasi, setiap saat namanya pemuda dinas olahraga Papua, KONI, sampai PB PON kami melakukan rapat. Namun kami memahami bahwa PON adalah hajatan besar nasional yang harus sukses, maka Kemenpora harus mendampingi," ujar menteri asal Bangkalan ini.
Kewenangan untuk memutuskan cabor-cabor yang dipertandingkan memang dipegang oleh PB PON. Namun mereka membutuhkan masukan dari pemerintah pusat.
"PB PON juga meminta pandangan dari stakeholder yang ada, dari Kemenpora, KONI. Bulatkan? Maka itu, saya berharap akhir September sudah kelar semua," dia menjelaskan.
"Pada saatnya pasti lapor kan di rapat kabinet, perihal berapa cabor (yang dipertandingkan), apa saja yang ditiadakan. Namun demikian jika tidak dipertandingan di PON, maka cabor tersebut akan difasilitasi untuk Kejurnas atau event internal cabor masing-masing," ujar dia.
Sementara itu, Kadispora Papua Alexander K.Y Kapisa yang coba dikonfirmasi oleh detikSport belum juga mengangkat telepon hingga berita ini diterbitkan.
(mcy/raw)