Deklarasi Oktohari dilakukan di Hotel Mulia, Senayan, pada Selasa (24/9/2019) di hadapan sejumlah perwakilan cabang olahraga dan Sekretaris Kemenpora Gatot S. Dewa Broto serta perwakilan KONI, Ade Lukman.
"Alhamdullilah hari ini kita baru deklarasi pencalonan saya sebagai ketua umum KOI. Terima Kasih atas dukungan dan rekomendasi dari hampir seluruh cabor," kata Oktohari dalam jumpa persnya kepada pewarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini bukan jabatan keren-kerenan, tapi ini menjadi tanggung jawab. Tanggung jawabnya banyak. Sebentar lagi ada SEA Games 2019 dan Kualifikasi Olimpiade 2020. Tentu ini menjadi momentum tepat untuk mengumpulkan simpatik dan voter di Olimpiade. Apalagi diumumkannya nanti saat di Paris 2024. Jadi tak ada waktu untuk berleha-leha karena waktunya pendek," dia menjelaskan.
Nama Okto memang sudah tidak asing di dunia olahraga. Dia juga sempat menempati beberapa jabatan penting di sektor olahraga.
Selain dikenal sebagai promotor tinju, Okto juga pernah menjabat sebagai Chef de Mission Olimpiade 2016 Rio de Janeiro dan Ketua Penyelenggara Asian Para Games 2018 di Jakarta (INAPGOC). Dia saat ini masih menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI).
"Visi saya cukup simple ya. Bahwa bekerjasama dengan cabor harus mampu untuk mengibarkan bendera Merah Putih sesering mungkin dalam setiap ajang internasional. Yang paling tertinggi olimpiade, world champion, dan lainnya," ujar dia.
"Sejauh ini teman-teman PB ISSI mendukung dan kami memiliki tujuan yang sama membangun olahraga Indonesia yang lebih baik lagi," Okto menambahkan.
Erick Thohir Mendukung Penuh
Keinginan Okto menjadi Ketua Umum KOI turut didukung oleh Erick Thohir. Dia optimistis pria kelahiran 1975 itu bakal mampu melanjutkan kepemimpinan yang bakal dilepasnya pada pemilihan yang berlangsung Oktober mendatang.
"Saya yakin KOI bisa maju jika memiliki pemimpin yang berpengalaman yang kuat dan berkompeten. Saya yakin Okto dapat memimpin KOI periode 2019-2023. Karena kita akan menjadi tuan rumah Olimpiade 2032," ujar Erick.
(mcy/nds)