Sejak diresmikan pada tahun 1962 untuk penyelenggaraan Asian Games IV di Jakarta, Kompleks GBK memberikan dampak yang luas bagi masyarakat. Selain sebagai lokasi pertandingan resmi, Gelora Bung Karno juga menjadi ruang terbuka bagi para warga untuk beraktivitas.
Terlebih, kompleks yang dahulu dibangun dari kredit lunak Uni Soviet ini dipugar pemerintah untuk persiapan Asian Games 2018. Hasil renovasi yang dilakukan pun semakin mempercantik Kompleks GBK, serta menarik minat masyarakat untuk datang dan berkegiatan di sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: GBK Bukan Sekadar Tempat Lari |
![]() |
Tidak kurang dari Rp 1 triliun dikeluarkan untuk menunjang berbagai prasarana dan fasilitas yang ada, hingga bisa digunakan sampai sekarang. Hal ini demi meningkatkan penampilan dan kenyamanan Kawasan Gelora Bung Karno.
Publik pun bisa menggunakan 36 venues olahraga yang ada di GBK. Selain itu, kompleks yang sempat bernama Gelora Senayan ini diubah fungsinya sebagai Kawasan Terbuka Hijau, dengan 67,5% wilayah ditumbuhi pepohonan rindang.
Saban pagi hingga malam hari, jamak ditemui masyarakat yang melakukan kegiatannya di GBK. Mulai dari kegiatan santai seperti jogging atau bermain, hingga latihan berat untuk membentuk fisik secara kolektif.
![]() |
Berbagai kegiatan yang berlangsung di sarana olahraga terbesar di Indonesia ini pun membentuk kelompok-kelompok sosial. Alhasil, komunitas yang berbasis olahraga mau pun hobi hadir dan berkembang, serta menjadikan kawasan GBK semakin hidup.
Kalau kamu suka yoga, ada komunitas Yoga malam minggu di GBK. Tak ketinggalan meramaikan area GBK adalah para skaters yang tergabung dalam Senayan Skateboarders.
Ada komunitas apa saja di GBK? Tunggu artikel-artikel menarik dari detikSport.
(din/din)