IBL 2020 bergulir delapan seri reguler, dengan Semarang menjadi pembukanya pada 10-12 Januari. Meski tuan rumah masing-masing seri sudah ditetapkan, peserta masih bsia bertambah.
Mirisnya, IBL musim 2020 tak akan diikuti juara bertahan, Stapac Jakarta. Stapac mundur karena krisis pemain; pensiun, cedera, dan harus bergabung dengan Timnas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan demikian ada sembilan untuk musim besok. Sementara dua klub sebelumnya, seperti Stapac Jakarta memang mundur karena ada kendala pemain (dan Bogor Siliwangi menyusul lisensinya yang dicabut karena belum menggaji pemainnya)," kata Junas dalam jumpa pers di FX Sudirman, Senayan, Selasa (1/10/2019).
Meski demikian, kata mantan pemain Satria Muda itu, tak menutup peluang untuk adanya penambahan tim. Klub masih ditunggu sampai pertengahan Oktober.
"Hal itu supaya pertengahan November itu rencananya klub sudah melakukan draft pemain asing dan rookie. Jadi kalaupun ada penambahan klub kami batasi sampai Oktober ini," katanya.
Junas menambahkan peminat IBL sejatinya tinggi untuk liga musim depan. Namun, liga tak ingin kebobolan apalagi berkaca pada kasus Bogor Siliwangi. Klub yang awalnya bernama Bandung Utama itu, dicabut lisensinya karena tidak memenuhi hak pemain.
"Banyak yang ingin masuk cuma kami juga perlu melihat komitmen mereka terutama dalam hal finansial. Komitmennya pun tidak asal musim ini ikut, kemudian tahun berikutnya belum tahu. Bisa tidak langsung lima tahun?" dia mengemukakan.
"Nah, soal membatasi hanya satu karena itu berkaitan dengan jumlah rookie, jadwal dan hal lainnya. Jadi dengan tambahan klub satu baru sudah bagus dan sama dengan (jumlah) tahun lalu," ujar dia.
(mcy/fem)