Saat Marquez secara gemilang memenangi MotoGP Thailand dan mengunci titel juara dunia MotoGP 2019, Lorenzo masih diliputi kemalangan. Dia menuntaskan balapam di Sirkuit Buriram pada posisi 18, dengan selisih waktu 54,7 detik dari rekan setimnya itu.
Dalam pernyataan pada wartawan usai balapan, Lorenzo kembali mengeluhkan kondisi fisiknya yang belum pulih benar. Itu diakuinya sangat menghambat memberikan penampilan terbaik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Musim Terbaik Marc Marquez di MotoGP |
"Tidak ada apapun yang positif, terkait kondisi fisik saya. Saya sangat lambat dan yang kedua, punya ketidakberuntungan dalam hal hubungan dengan yang lain. Saya tidak punya feeling yang bagus saat mengerem," ucap Lorenzo dikutip dari Marca.
Dilanjutkan Lorenzo, lambatnya dia di atas lintasan juga disebabkan mesin Honda. Sejak kembali dari cedera, Lorenzo tak kunjung mampu mendapatkan setelan motor yang diinginkan, dan malah sangat kesulitan mengoptimalkan Honda RC213V.
Usai comeback karena cedera, belum sekalipun Lorenzo menembus masuk posisi 14 besar. Dia lebih sering berkutat di baris paling belakang.
"Batasan itu muncul karena mesinnya, itulah masalah utamanya. Di Motegi masalahnya akan sama , kami tidak akan melakukan sesuatu yang baru yang bisa membuat perubahan signifikan. Hasil saya di sini lebih buruk dibanding Aragon, itu tidaklah bagus," lanjut dia.
Lorenzo meminta Honda memerhatikan keluhannya. Dengan begitu Honda tak hanya akan punya satu pebalap saja yang jadi juara.
"Akan menarik buat Honda untuk fokus memerbaiki masalah yang dimunculkan oleh mesin saat masuk ke tikungan, jadi dengan begitu tidak hanya satu pebalap saja yang jadi juara,"
(din/nds)