Bowles menjadi kandidat kuat pemain naturalisasi untuk Timnas Indonesia ke Kualifikasi FIBA Asia 2020. Namanya menggeser Maxie Esho, calon sebelumnya yang tak asing karena telah memerkuat CLS Knights dalam satu musim Asian Basketball League (ABL).
Tapi, selama mengikuti latihan bersama Timnas basket sejak 17 September, Bowles menunjukkan gangguan bipolar. Tanda-tanda itu menguat saat Denzel tampil bersama Timnas dalam uji coba di turnamen Internasional Hualien Kwen Fu berlangsung 23-30 September 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama bersama-sama Timnas, Bowles ternyata kerap tak terkontrol. Pelatih pun melaporkan kondisi Bowles dan Perbasi memutuskan untuk mencoret dan memulangkannya ke Amerika Serikat.
"Saya tidak bisa bilang mental terganggu, tapi mendadak seperti orang tidak bisa dikontrol. Daripada nanti suatu saat jelang pertandingan begitu, jadi lebih baik diganti dengan pemain yang bisa dipakai," kata Ketua PP Perbasi, Danny Kosasih, kepada pewarta, di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (11/10/2019).
Danny mengatakan Perbasi telah menjalankan prosedur seleksi pemain dengan melalui tes kesehatan dan mental. Tapi, dia mengakui kecolongan untuk kasus Bowles.
"Ya, kami malah kurang tahu dengan keadaan seperti itu sebelumnya. Seharusnya (Toroman) lebih tahu karena dia yang berkecimpung di internasional. Makanya, dia (Toroman) sampai minta-minta maaf, karena kok bisa begini orangnya. Mungkin selama di kepemimpinan dia belum pernah seperti ini," kata Danny.
"Saya tak mau bilang kecolongan karena yang mengelola dia. Kami support saja apa yang dia mau," dia melanjutkan.
Pengurus Satya Wacana itu juga tak berspekulasi soal pengganti Bowles dan masih menyerahkan kepada pelatih asal Serbia tersebut.
"Ya, kami tidak ingin ambil risiko. Kami tetap serahkan kepada Toroman, nanti kalau rekomendasi kami jadi susah lagi karena tak sesuai dengan dia. Jadi saya pikir kalau coach Toro sudah cocok dengan orangnya, ya sudah. Daripada nanti ada kesalahan," kata Danny.
(mcy/fem)