Balap Sepeda Dicoret dari PON Papua, PB ISSI: Tunggu Surat Resmi

Balap Sepeda Dicoret dari PON Papua, PB ISSI: Tunggu Surat Resmi

Mercy Raya - Sport
Minggu, 13 Okt 2019 18:30 WIB
Foto: Ardian Fanani
Jakarta - Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) belum bersedia merespons keputusan pencoretan balap sepeda dari PON 2020 Papua. Mereka menunggu surat resmi.

PON XX Papua bergulir mulai 20 Oktober-2 November 2020. Pesta olahraga nasional itu diputuskan mempertandingkan 37 cabang olahraga dari 47 yang direncanakan.

Keputusan diambil dalam rapat penyempurnaan SK cabor PON di Jayapura, Papua, Sabtu (12/10/2019). Rapat dihadiri KONI Pusat, Panitia Besar PON Papua, Deputi IV Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), dan perwakilan Kemenpora.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari 37 cabor tersebut, dua cabang olimpiade dipastikan tidak dipertandingkan, yaitu tenis meja dan balap sepeda. Tenis meja dicoret karena adanya tiga kepengurusan dalam satu cabang. Sementara, balap sepeda karena ketiadaan venue.


Sekretaris Jenderal PB ISSI, Parama Nugroho, belum bisa berkomentar. Dia menunggu surat resmi.

"Kami belum menerima keputusan resminya, jadi belum bisa membuat statement-nya," kata Parama dalam pesan singkatnya Minggu (13/10/2019).

Pencoretan balap sepeda bukan kali pertama dimunculkan. Awal September lalu, juga sempat disebut dua nomor disiplin andalan Indonesia BMX dan MTB juga dicoret karena ketidaktersediaan venue. Tetapi kemudian PB ISSI setelah mendapat jaminan dari Bupati Keerom Muhammad Markum yang menyatakan bersedia memfasilitasi pembangunan venue balap sepeda.

Selain itu, Pra-PON balap sepeda juga sudah dilakukan PB ISSI pada Juli di Jakarta (untuk nomor BMX) dan Lubuk Linggau, Sumatera Selatan (nomor MTB dan road race). Ajang yang diikuti 300 pembalap ini telah menjaring 100 atlet dari 26 provinsi di PON Papua.

"Untuk itu nanti saja kami komentar jika benar-benar sudah resmi," ujar dia.




(mcy/fem)

Hide Ads