Audisi umum 2019 menyisakan satu edisi, yakni di Kudus, Jawa Tengah. Agenda itu dijadwalkan bergulir 20-22 November 2019.
PB Djarum memastikan peserta akan mengenakan kaus tanpa logo klub yang disebut-sebut identik dengan Djarum sepanjang perhelatan audisi itu. PB Djarum mengikuti kesepakatan pertemuan dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dan Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI), Kantor Kemenpora, Senayan, Kamis (12/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ya, dalam pertemuan itu disepakati PB Djarum bersedia untuk mengubah nama yang semula bernama 'Audisi Umum Beasiswa PB Djarum 2019' menjadi 'Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis' tanpa menggunakan logo, merek dan brand image Djarum.
Tapi, Direktur Program Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, menyebut akan pelatih dan panitia bakal tetap mengenakan kaus dengan nama klub.
"Ada dong brand. Tetap ada. Pokoknya prinsip kami tetap selalu harus ada," kata Yoppy.
Meski demikian, pihaknya amat menghormati rekomendasi KPAI, yakni agar anak-anak yang menjadi peserta audisi tidak mengenakan kaus bertulis brand Djarum.
"Kemarin kita menghormati rekomendasi KPAI bahwa anak-anak jangan. Kita nurut. Tapi yang lainnya tetap pasang. Pelatih, branding di luar, pasang semua. Kostum di anak-anak, tidak," dia menambahkan.
"Babak final di Kudus, persiapan full sudah, seperti menyambut tamu. Mereka berharap PB Djarum akan tampil ke depan," kata Yoppy yang juga Ketua Umum PB Djarum.
(fem/fem)