Rowing, di SEA Games 2019, akan digelar di venue perairan laut Kamana Sanctuary, Triboa Bay, Subic, dan finis di pantai Dungaree, mulai 4 November. Ini menjadi kali pertama rowing diperlombakan di perairan laut.
Pelatih pelatnas rowing, Muhammad Hadris, mengatakan perlombaan di air laut cukup berisiko. Sebab, perahu terbalik jika digoncang ombak besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Rowing Bidik Satu Emas di SEA Games 2019 |
"Kemungkinan pantai Ancol karena di sana gelombang ombaknya besar. Jadi latihan di sana. Kami sudah bicara dengan PODSI DKI," kata Hadris usai latihan di Waduk Jatiluhur, Senin (11/11/2019).
Langkah ini juga mengantisipasi waktu adaptasi di Filipina yang sedikit. Meski begitu, menurut Hadris, situasi ini bisa jadi menguntungkan buat timnas Indonesia.
"Di Filipina itu hanya mendapat kesempatan tiga hari untuk adaptasi. Jadi 30 November sampai pasang alat perahu, kemudian tanggal 1-3 November bisa mulai latihan sebelum lomba," dia menjelaskan.
"Di luar catatan waktu bisa lebih cepat bisa lambat, karena kalau ada gelombang bisa saja (perahu) berhenti atau terbalik. Tetapi bisa jadi peluang (besar) karena didorong arus (jadi perahu) bisa cepat."
(mcy/mrp)