Jumlah atlet dan ofisial yang membesar itu muncul dalam Rapat Dengar Pendapat antara Kemenpora, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dengan Komisi X DPR di Gedung MPR-DPR, Senayan, Rabu (13/11/2019). Rapat itu membahas persiapan Indonesia ke SEA Games 2019 Filipina dan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 Papua.
Dalam RDP itu, CdM melaporkan kontingen Indonesia berjumlah 1.349. Jumlah itu terdiri dari 837 atlet, 52 manager, 192 ofisial, 69 ofisial mandiri, 31 extra ofisial, dan 168 orang headquarter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ya, pada 4 November 2019, Amali mengirimkan surat kepada Presiden dengan Nomor Surat ; S.11.4.1/MENPORA/XI/2019 tentang Laporan Persiapan Keikutsertaan Kontingen Indonesia dalam SEA Games 2019 di Filipina. Pada poin pertama dituliskan jika kontingen Indonesia terdiri dari 780 atlet, 239 pelatih, dan 257 ofisial dan akan mengikuti 49 cabang olahraga.
"Kami cukup terkejut dengan pemaparan CdM tadi, untuk itu kami akan memanggilnya besok. Sebab ada selisih dari yang kami terima laporannya dengan di Rapat Dengar Pendapat dengan DPR tadi siang," kata Gatot.
Gatot juga sekaligus menegaskan jika Kemenpora tak akan bertanggung jawab terkait kekurangan dana yang terjadi. "Nggak. Kami hanya tanggung jawab yang dilaporkan pada Presiden," ujarnya.
Lagipula, kata Gatot, anggaran untuk kontingen Indonesia sudah jelas yaitu Rp 59.698.179.000. Jumlah itu mengakomodir kontingen Indonesia 1.276. Sebelumnya, CdM dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) mengajukan dana kontingen Indonesia Rp 64 miliar, namun anggaran yang disediakan pemerintah senilai Rp 47 miliar.
"Jadi. jumlah itu sudah kami efisiensi dan pihak KOI sudah oke karena dengan dana Rp 59,6 miliar itu KOI sudah happy dengan hasil ini," ujar dia.
(mcy/fem)