Sejarah! Marc Marquez Rider Pertama yang Tembus 400 Poin

Sejarah! Marc Marquez Rider Pertama yang Tembus 400 Poin

Bayu Baskoro Febianto - Sport
Senin, 18 Nov 2019 16:56 WIB
Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, menjadi rider pertama yang tembus 400 poin dalam satu musim MotoGP. (Foto: Toshifumi Kitamura/AFP)
Jakarta - Marc Marquez memecahkan rekor jumlah poin dan podium terbanyak sepanjang MotoGP 2019. Raihan itu menjadi penegasan dominasi pebalap 26 tahun itu.

Baby Alien menutup musim 2019 dengan kemenangan di MotoGP Valencia, Minggu (18/11/2019). Ia sukses mengasapi Fabio Quartararo yang memulai balapan di Sirkuit Ricardo Tormo dengan status pole position.

Hasil ini menjadi kemenangan ke-12 Marquez sepanjang MotoGP 2019. Dari 19 race yang diikuti, ia selalu finis di urutan pertama dan kedua, serta hanya satu kali gagal menyelesaikan balapan di MotoGP Amerika.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Total Marquez meraup 420 poin dari 12 kali podium pertama dan 6 kali finis kedua. Pencapaiannya itu mematahkan rekor sebelumnya milik Jorge Lorenzo, yakni 383 poin selama musim MotoGP 2010, serta menjadi pebalap pertama sepanjang sejarah yang mampu meraih lebih dari 400 poin.

Marquez sebenarnya sudah mematahkan rekor Lorenzo tersebut saat finis kedua di seri MotoGP Malaysia, yakni dengan koleksi 395 poin. Rider tim Repsol Honda itu menggenapkannya menjadi 420 poin setelah kemenangan di Valencia.

Marquez juga memecahkan rekor sebagai pebalap yang paling banyak naik podium dalam satu musim. Marquez sukses meraih podium sepanjang 18 kali dari 19 race sepanjang MotoGP 2019.


Juara dunia delapan kali ini mengakui bila MotoGP 2019 menjadi musim terbaiknya. Marquez pun tidak tahu kapan lagi ia bisa menyamai raihan yang sama di balapan mendatang.

"Ini adalah musim terbaik dalam karier saya, dan saya tidak tahu apakah ini akan menjadi musim terbaik sepanjang karier saya. Tetapi jelas jumlah dan statistik berbicara," kata Marquez dikutip dari Crash.

"Kami menunjukkan potensi kami tahun ini dan itu adalah musim yang sempurna, karena cukup sulit untuk dikembangkan," ujarnya.


(cas/fem)

Hide Ads