Manajer tim PB Djarum, Fung Permadi, menjelaskan audisi umum beasiswa bulutangkis 2019 diikuti oleh 4.118 atlet. Tahun ini, audisi digeber di lima kota berbeda, yakni Bandung, Purwokerto, Surabaya, Solo, dan Kudus.
"Rangkaian audisi umum di lima kota itu kita dari 4.000-an (atlet), kita seleksi jadi 134 (atlet)," jelas Fung dalam konferensi pers di GOR Djarum, Kudus, Jawa Tengah, Selasa (19/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fung mengungkapkan jumlah peserta audisi beasiswa bulutangkis meningkat. Tak hanya itu, kemampuannya juga tak kalah baik.
"Saya melihat adanya peningkatan animo, kita mengadakan di lima kota. Dari sisi kualitas dan adik-adik ini ada peningkatan teknik dasar skill permainan bulutangkis," ujar Fung.
"Artinya, pelatih kita di daerah lebih mengerti arah. Ini butuh dukungan," dia menambahkan.
Senada dengan itu, Sekjen Pengurus Pusat (PP) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Achmad Budiharto, berharap agar Audisi Beasiswa PB Djarum tetap berjalan lancar. Sebab, hal ini juga berkontribusi baik pada perekonomian negara.
"Kalau di kota yang sudah pernah audisi pasti terbentuk ekosistemnya. Nah, orang tua menyekolahkan, klub berkembang, bisnis akan berkembang karena peralatan laku. Jadi niat baik ini jangan dikutik macam-macam. Saya khawatir mau jadi apa, jadi jangan berhenti dukung bulutangkis Indonesia," kata dia.
Final Audisi Beasiswa Bulutangkis itu dilangsungkan mulai 20-22 November di GOR Djarum, Jati, Kudus. Pada Rabu (20/11), peserta menjalani dua kali pertandingan dengan sistem full games. Begitu pula babak kedua yang digelar di hari berikutnya, Kamis (21/11), peserta kembali bertanding sebanyak dua kali sesuai kategori usia. Nah, pada hari penutup, Jumat (22/11) pagi, peserta terlebih dulu menjalani beep test dilanjutkan dengan pertandingan.
Tahap selanjutnya bakal diumumkan siapa saja yang lolos karantina. Barulah dari karantina selama satu pekan, 23-29 November 2019 di dua GOR Djarum di Jati dan Kaliputu, akan diumumkan mereka yang lolos Audisi.
"Di fase karantina itu, kami akan memperhatikan kegigihan para peserta dalam menjalani proses pembinaan. Kemudian yang kedua adalah kemampuan untuk beradaptasi," Fung menjelaskan.
(pay/fem)