Quartararo membalikkan prediksi setelah dipilih Petronas Yamaha SRT untuk melakoni musim pertamanya di kelas primer. Pada awalnya, pebalap Prancis itu diragukan akan sukses karena jejak rekamnya di Moto2. Selama dua tahun di kelas menegah, Quartararo memang hanya finis ke-13 dan ke-10.
Akan tetapi, Quartararo berhasil membungkam keraguan. Setelah membuka musim 2019 dengan gagal finis di Losail, Qatar, pebalap berusia 20 tahun ini berhasil naik podium di tujuh balapan, dan enam kali merebut pole position.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah sebuah musim yang luar biasa, jadi mungkin aku akan menilai diriku sendiri 8," kata Quartararo kepada GPOne. "Poin-poin yang hilang akibat kesalahanku sendiri, tapi aku perlu melakukan kesalahan itu agar jadi pembelajaran di masa depan."
"Penting untuk tidak memaksakan diri, tapi juga perlu dilakukan ketika ada beberapa balapan di mana kita bisa melakukan sebuah pekerjaan yang lebih baik seperti di Australia atau Silverstone. Aku memang membuat banyak kesalahan, tapi itu kan bagian dari pekerjaan ini dan aku belajar dari situ."
Quartararo mulai mengejutkan setelah berhasil merebut pole position di MotoGP Spanyol. Meskipun, Quartararo gagal menuntaskan balapan karena masalah girboks.
"Sorotan di musim ini sudah pasti pole position di Jerez, karena itu adalah pertama kalinya aku start di depan semua pebalap di MotoGP," lugas Quartararo.
(rin/rin)