Manila - Manila menunjukkan ketidaksiapan menyambut peserta
SEA Games 2019 Filipina. Tapi, klaster lain, Clark, menyuguhkan sajian wow, termasuk area kampung Atlet.
Pengurusan akreditasi yang rumit, ruang konferensi pers yang berada di gedung setengah jadi, tak ada pemisahan makanan halal, dan transportasi minim menjadi sedikit masalah yang muncul di Metro Manila. Di kota itulah perebutan medali emas lebih dulu dilangsungkan.
Setelah memasuki hari kelima, sejumlah perebutan medali emas juga dilangsungkan di Clark, New Clark City, sebuah kota baru berkas pangkalan militer Amerika Serikat (AS). Kota baru yang berada di Capas, Tarlac itu berjarak sekitar 110 km ke arah utara dari kota Manila. Clark akan menggelar perlombaan di cabang olahraga atletik, renang, panahan dan sofbol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
detikSport yang sempat berada di Manila kemudian menuju Clark dan mendatangi media center melihat begitu jomplang perbedaan dua kota tersebut.
Kemegahan juga ditunjukkan Athlete Village yang menampung atlet, pelatih, dan ofisial tim tuan rumah dan tim tamu. Perkampungan atlet itu berada satu kompleks dengan fasilitas lainnya, seperti stadion atletik berkapasitas 20 ribu kursi, aquatik center, serta taman nasional seluas 1,4 km.
Khusus perkampungan atlet, terdapat empat gedung yang terdiri dari 525 kamar. Masing-masing ada kamar yang terdiri dari tiga tempat tidur berkonsep hotel, ada pula yang dibuat seperti apartemen dengan satu dan dua tempat tidur.
Ramah DisabilitasEmpat gedung di perkampungan atlet itu dibagi menjadi dua. Dua gedung untuk atlet dan dua lainnya untuk NOC Officer.
Melihat kamar atlet dan pelatih, kontraktor mendesain kamar dengan konsep modern minimalis. Mereka menggunakan warna abu-abu kecoklatan untuk dinding. Sementara, plafonnya dibuat lebih tinggi agar memastikan sirkulasi udara bagus dan tidak pengap.
Kamar dilengkapi satu buah kulkas satu pintu, lemari tiga pintu, meja kecil samping tempat tidur, serta meja untuk meletakkan perlengkapan yang berada di tengah lemari dan kulkas.
Masuk ke bagian kamar mandi, konsep yang dibuat desainer juga modern dan luas. Mereka juga melengkapi pegangan untuk pengguna kamar yang disabilitas.
Salah satu pelatih loncat indah, Harli Ramayani, memuji konsep kamar yang ia tempati.
Foto: Mercy Raya/detikSport |
"Cukup bagus kamarnya dan luas, sehingga yang di dalam kamar tidak merasa pengap. Begitu dengan kamar mandinya juga cukup besar," kata Harli kepada
detikSport, saat masuk ke kamarnya.
Kampung atlet juga dilengkapi dengan fasilitas olahraga lain di dalamnya, antara lain kolam renang, lapangan basket, main dining hall, assembly are, village mall, event plaza dan area bendera peserta, serta fitness center.
New Clark City Hub itu resmi dibangun 15 Maret 2018, dua bulan setelah peletakan batu pertama dilakukan. New Clark City Hub sempat diujicobakan lebih dulu pada test event SEA Games pada Oktober lalu sebelum secara resmi dibuka Presiden Rodrigo Duterte pada November 2019.
Deputi II klaster Subic dan Clark, Astri B Emir, memuji kesiapan tuan rumah khususnya di area Clark. Indonesia menginapkan 238 atlet dari 14 cabang olahraga. Di antaranya adalah renang, petanque, judo, kurash, sambo, loncat indah, baseball, sofbol, atletik, panahan, dance sport, itu belum termasuk ofisial.
"Fasilitasnya cukup bagus. Untuk kamar juga baru dan lengkap. Lapangan basket ada, kolam renang, gym ada, dan pelayanan makanan juga 24 jam," kata Emir.
"Alhamdullilah terkait makanan tidak ada masalah. Semuanya halal, dining hallnya juga buka terus jadi atlet kami senang dengan pelayanan yang diberikan di athlete village," dia menjelaskan.
"Sebenarnya pemisahannya halal dan tidak halal itu ada dan setiap meja tertulis. Balik lagi setiap event saya rasa ada plus minus. Di sini minusnya karena jauh dari ibu kota Manila dan banyak orang yang datang jadi transportasi agak sulit tapi alhamdullilah dengan kerja sama yang baik antartim kita bisa menyelesaikannya," ujarnya.
Ingin Seperti Singapura dan LondonFilipina, selaku tuan rumah memang telah menyiapkan kompleks itu tidak hanya untuk SEA Games, tapi terus berlanjut sebagai kompleks olahraga terpusat yang bisa digunakan atlet.
Kepala Otoritas Pengembangan Konversi Bases, Vince Dizon, mengatakan setelah SEA Games beres digelar Filipina akan memanfaatkan kompleks olahraga tersebut sebagai pengembangan atlet.
Foto: Mercy Raya/detikSport |
Layaknya, kisah sukses fasilitas olahraga kelas dunia lainnya seperti di Singapore Sports Hub di Singapura, Queen Elizabeth Olympic Park di London dan Sydney Olympic Park di Sydney, Filipina juga berencana untuk menggunakan kompleks olahraganya agar multifungsi.
Mirip dengan apa yang London 2012 dan Sydney 2000 lakukan setelah kedua negara itu menggelar Olimpiade. Nantinya, kompleks olahraga akan menjadi tempat tinggal atlet secara resmi dan akan dinaungi secara langsung oleh Komisi Olahraga Filipina.
Simak Video "Video: Quartararo Raih Pole di Kualifikasi MotoGP Belanda, Marc Marquez 4"
[Gambas:Video 20detik]