Manila - Panahan membuka lumbung emas melalui recurve beregu putra. Salah satu arjuna Merah Putih pepanah muda Arif Pangestu menjalani debut di SEA Games.
Arif tampil bersama pepanah berpengalaman Riau Ega Agatha Salsabila dan Hendra Purnama di Parade Ground, Clark, Minggu (8/12/2019). Mereka tampil menghadapi Malaysia, yang terdiri dari Haziq Kamaruddin, Mohamad Khairul, dan Zolkepeli Muhamad pada partai final.
Di akhir perlombaan, Indonesia mengalahkan Malaysia dengan skor 5-4 setelah sempat imbang. Mereka menang dengan shootoff 1.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arif, mewakili rekan-rekannya, mengaku bangga dengan torehan emas tersebut. Apalagi, SEA Games 2019 menjadi pengalaman pertamanya dan langsung mempersembahkan emas.
"Senang pasti dan ada rasa gemas juga karena kalau melihat jalannya pertandingan tadi kan kelihatan anginnya dari segala arah. Belum lagi dilihat sama penonton. Jadi suasananya greget," kata Arif.
Arif relaks dalam perlombaan itu. Atlet asal Bantul itu terbantu dengan dua rekannya yang lebih senior. Salah satunya, Riau Ega bahkan merupakan olimpian dan sudah mengamankan tiket ke Olimpiade 2020 Tokyo.
"Tidak nervous justru dapat semangat dari senior-senior. Mereka juga bilang, pokoknya yang penting yakin saja kita menang," ujar dia.
Sempat Susah TidurMenariknya, malam sebelum mengantongi medali Arif mengaku sulit tidur. Dia bingung mengatasi final yang baru pertama kalinya bakal dijalani.
"Iya, biasanya saya pukul 21.00 sudah tidur. Ini tidak bisa tidur. Kepikiran terus, kepikiran terus buat final besok bagaimana, bisa enggak. Ternyata bisa," kata dia.
Arif tampil istimewa dalam laga itu. Dia bahkan membuat bidikan akurat di poin 10 saat babak penentuan satu angka setelah tim beregu Indonesia imbang dengan Malaysia 4-4.
"Tadi juga saya berusaha untuk mengatur nafas agar tidak terlalu gugup saat menembak," ujar putra kedua dari pasangan Pariyanta dan almarhum Supriati.
Suka Panahan karena UnikArif menggeluti panahan sejak usia 8 tahun. Saat itu, dia sering menyaksikan sepupunya Oka Bagus yang tampil di beberapa turnamen panahan, termasuk Asian Games 2018. Kemudian dia jadi ikut-ikutan dan jatuh cinta sampai sekarang.
"Lomba pertama raih emas saat di Pekan Olahraga Pelajar. Saya masih kelas 4 SD. Setelah itu ketagihan," kata atlet berusia 15 tahun ini.
"Yang saya lihat panahan itu unik dan peluang medalinya saya pikir lebih banyak," dia menambahkan.
Ambisi ke OlimpiadeArif memiliki mimpi bisa tampil di Olimpiade. Kebetulan tahun depan ada seleksi internal dari Pengurus Besar Persatuan Panahan Seluruh Indonesia (PB Perpani).
Perpani sudah meloloskan dua wakilnya ke Tokyo di nomor individu melalui Riau Ega dan Diananda Choirunisa. Tiket diperoleh setelah Korea Selatan berhasil mengamankan slot Olimpiade saat di Kejuaraan Dunia Panahan di Hertogenbosch, pada Juni 2019.
"Inginnya masuk seleksi olimpiade. Peluangnya, berusaha saja karena waktu latihan saya sempat menembus skor 341. Ya, memang panahan ini susah menentukannya karena setiap hari beda. Terkadang hari ini kita bagus tapi besok bisa beda lagi," dia menjelaskan.
"Saya akan mencoba untuk terus berusaha. SEA Games ini juga menjadi pengalaman saya," dia menambahkan.
Simak Video "Video: Polisi Ringkus Pria di Makassar yang Tembak Remaja dengan Panah"
[Gambas:Video 20detik]