Emilia Nova Enggak Bisa Tidur Jelang Final SEA Games

Emilia Nova Enggak Bisa Tidur Jelang Final SEA Games

Mercy Raya - Sport
Senin, 09 Des 2019 20:12 WIB
Emilia Nova terkapar usai memastikan emas SEA Games 2019 Filipina. (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)
Clark - Emilia Nova jatuh tersungkur usai mencapai garis finis lari gawang 100 meter putri SEA Games 2019 Filipina. Mata pedih akibat tak bisa tidur semalaman terbayar tuntas.

Pemilik perak Asian Games 2018 itu tampil di final di Stadion Atletik, New Clark City, pada Senin (9/12/2019) menghadapi tujuh pelari lain untuk bersaing di nomor lari gawang 100 meter putri. Melaju kencang, Emil, panggilan karib Emilia Nova, finis terdepan. Dia hanya membutuhkan waktu waktu 13,61 detik untuk menyelesaikan lintasan dan dikalungi medali emas.

Emil bahagia dan amat bersyukur. Usai mengepalkan tangan ke atas, dua tersungkur dan tergeletak di lintasan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dia mengisahkan kegembiraan itu bertolak belakang dengan ketegangan luar biasa di malam sebelum babak final. Atlet berusia 23 tahun itu sampai tidak bisa tidur.

"Saya itu semalam tidur hanya dua jam. Enggak tahu kenapa mungkin karena multievent jadi adrenaline-nya tinggi jadi ingin cepat-cepat tanding. Itu kali yang bikin tidak bisa tidur dan baru bisa tidur itu pukul 04.00 pagi bangun lagi jam 06.00 pagi, jadi praktis hanya dua jam saja buat perlombaan hari ini," kata Emilia usai tampil.

Tak hanya itu, peraih medali perak Asian Games 2018 itu juga baru bisa tertidur pulas setelah bertukar tempat tidur dengan Maria Natalia Londa. Di perkampungan atlet, mereka satu kamar.

"Jadi sebenarnya saya dan kak Maria itu sama-sama enggak bisa tidur. Nah, saat tukaran kasur bisa tidur. Kayaknya sudah enggak nyaman di kasur sendiri," dia berkelakar.

Tak heran, usai mengantongi emas, setelah pelatihnya, Fitri 'ongky' Haryadi, Emil langsung menghampiri dan berpelukan dengan Maria Londa, peraih medali emas lompat jauh, selama 20 detik sembari meneteskan air mata.

"Mungkin karena proses kami berdua tahun ini berat banget. Kak Maria juga dengan cederanya. Kami memang tak pernah mengekspos proses kami seperti apa. Orang tahunya kami sehat saja dan ekspektasinya pasti tinggi. Jadi kami berusaha semaksimal mungkin, walau masih ada cedera tumit tapi alhamdulillah semakin dekat tanding semakin diberi kemudahan sama Allah, semakin baik cederanya," dia menjelaskan.

Apalagi, kata dia, saat lari di final sudah tak terasa lagi. Padahal paginya ketika pemanasan dia sempat merasakan sakit pada tumitnya ketika melakukan sprint.

"Kalau tadi saat lari lupa, terasanya saat pemanasan saja. Saya cuma berusaha yakin saja, kalau bisa melewati ini pasti juara. Yang penting usaha dulu saja karena rezeki sudah ada yang mengatur," ujarnya.




(mcy/fem)

Hide Ads