Indonesia sempat menunjukkan laju meyakinkan dengan mengisi peringkat kedua pada klasemen SEA Games. Tapi, dalam dua hari sebelum hari penutupan, peringkat Indonesia merosot, digeser Thailand.
Bahkan, tanpa menghitung Filipina sebagai tuan rumah, perolehan emas Indonesia kalah jauh dari Vietnam dan Thailand. Di akhir terakhir, Vietnam 98 emas, 85 perak, dan 104 perunggu sedangkan Thailand mengumpulkan 92 emas, 103 perak, dan 123 perunggu. Sementara itu, Indonesia mendapatkan 72 emas, 84 perak, dan 111 perunggu.
Amali menyebut situasi itu muncul karena Indonesia absen di banyak cabang olahraga yang justru diikuti oleh Vietnam dan Thailand.
"Patut kita sayangkan kesalipnya kita di posisi kedua karena ada tiga cabang olahraga yang dimana Vietnam dan Thailand ikut, tapi kita tidak ikut. Seperti gulat, hoki, tenis meja dan beberapa cabang olahraga yang belum ada federasinya," kata Amali seperti dikutip Antara.
Zainudin mengatakan kedua negara, Vietnam dan Thailand, mampu meraih pundi-pundi emas dari cabang olahraga yang tidak diikuti Indonesia di SEA Games 2019, sehingga mereka berhasil menggeser posisi Indonesia.
"Di situlah mereka mendulang emas, dan kita tidak bisa ikut karena ada masalah internal yang tidak bisa dibereskan sebelum SEA Games 2019 berlangsung," katanya.
Zainudin mengatakan ada banyak sekali medali yang diperebutkan di cabang olahraga dimana Indonesia tidak bisa ikut, sehingga posisi Indonesia tergusur ke peringkat keempat.
"Oleh karena itu, saya akan minta kepada KONI melalui teman-teman yang ada untuk segera membereskan masalah internal, supaya ke depan tidak terjadi lagi," katanya.