Hasil akhir SEA Games 2019 Filipina tak bisa direvisi seperti target yang dibuat Kemenpora dan KOI di sebelum pesta olahraga se-Asia Tenggara itu dimulai. Indonesia finis di posisi keempat dengan koleksi 72 medali emas, 84 perak, dan 111 perunggu (total 266 medali).
Peringkat itu naik satu trap dibandingkan dua tahun lalu di Kuala Lumpur. Koleksi emas yang dituai juga melebihi target 60 medali. Bahkan, jauh dari target awal yang cuma 45 emas.
Perubahan target menjadi 60 medali emas itu dipicu instruksi Presiden Joko Widodo agar Indonesia finis kedua. Sejumlah cabang olahraga merespons dengan melebihi target.
Sebagai contoh, boling dari target satu emas meraih empat emas, menembak dari satu emas dijawab dengan dengan meraih tujuh medali emas. Selain itu, cabang olahraga baru, modern pentathlon yang dipatok target satu emas justru mempersembahkan tiga emas.
Pemerhati Olahraga, Djoko Pekik, menilai perbedaan signifikan target medali emas dengan hasil menjadi bukti ketidaktahuan Kemenpora dan KOI atas potensi kekuatan sendiri. Djoko juga berharap agar Kemenpora dan KOI tak sekadar melihat angka untuk mengklaim keberhasilan naik peringkat.
"Pada awal SEA Games, dinamikanya, target naik turun, dari 45 menjadi 55, kemudian 60. Itu penanda tidak cukup data untuk membuat peta yang akurat. Seolah-olah hanya kebetulan-kebetulan saja prediksi itu," kata pemerhati olahraga Djoko Pekik yang dihubungi detikSport, Rabu (11/1/2/2019).
"Hasil 72 emas itu harus dilihat secara jernih. Secara kuantitatif, emas memang meningkat dari 38 menjadi 72, hanya saja peningkatan itu belum signifikan karena SEA Games 2017 cuma menawarkan 405 emas, sedangkan di Filipina tahun ini 530 emas," dia menambahkan.