Tahun Depan, Ironman Singgah di Lombok

Tahun Depan, Ironman Singgah di Lombok

Mercy Raya - Sport
Rabu, 18 Des 2019 11:20 WIB
Executive Director Ironman 70.3 Lombok 2020 Arie Sukirno (Mercy Raya/detikSport)
Jakarta - Ironman hadir di Indonesia tahun depan. Tidak di Bintan, olahraga ketahanan paling menantang di dunia ini akan hadir di Lombok pada 4 Juli 2020.

Mengusung tajuk Triathlon Ironman 70.3 Lombok 2020 Indonesia menjadi hajatan Indonesia Sports & Events Management co dan pemerintah daerah. Perlombaan yang melibatkan tiga cabang olahraga berbeda, berenang, bersepeda, dan berlari, itu tak sekadar menawarkan gelar juara, namun 60 finisher terdepan berhak tampil di Kejuaraan Dunia Ironman 70.3 2020 yang berlangsung di Taupo, Selandia Baru, 28-29 November 2020. Ironman 70.3 Lombok itu melombakan kategori individu, dan estafet.

"Makanya, pada lomba ini, kami menargetkan peserta yang ikut bisa mencapai 1.000 orang. Jumlah itu sudah termasuk 40 team relay. Tapi akan kami lihat lagi animo masyarakatnya seperti apa, bisa saja lebih, dan kalau bisa 1.500 peserta kenapa tidak. Mungkin saja bisa pecah rekor tahun pertama," kata Executive Director Ironman 70.3 Lombok, Arie Sukirno, dalam jumpa pers di kawasan Sarinah, Jakarta, Selasa (17/12/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Start dan finis Ironman itu dilangsungkan di Holiday Resort Lombok. Dimulai dengan renang satu putaran berjarak 1,9 km (1,2 mil) di laut Bali Pirus, kemudian bersepeda 90,1 km yang berjalan di sepanjang Jalan Raya Senggigi menuju Bandara Internasional Lombok. Lantas, dilanjutkan dengan lari sejauh 21,1 km dua putaran.

"Kami tentu berharap lomba ini bisa sukses di tahun pertama. Kita tunjukkan kita bisa. Sebab, yang di Bintan sukses besar, kita harus tunjukkan bisa, kita Merah Putih. Jika bisa dibuktikan ke orang luar, bangga loh. Yang penting acara sukses di tahun kedua, ketiga, bisa terus berlanjut dan bisa saja menambah destinasi lain," ujarnya.

"Kurang lebih, ada omzet lebih dari Rp 50 miliar (yang didapat). Belum lagi yang belanja ke pasar, atau makan, ini dampak ke ekonomi mikro yang bisa kami janjikan," Co-Founder ISM, Sugeng Riyanto, menimpali.




(mcy/fem)

Hide Ads