Bagus tampil sebagai juara bertahan di BMX putra pada SEA Games 2019. Makanya, dia digadang-gadang mempersembahkan medali emas oleh Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI).
Selain itu, secara ranking dunia dia juga lebih tinggi daripada dua rekannya, Rio Akbar dan Toni Syarifudin. Bagus di peringkat 43, Toni peringkat 177 dan Rio ranking 50.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau problem saya memang dari saya tegang karena mempertahankan gelar juara. Selain itu, badan saya merasa lemas. Itu dampak dari ketegangan saya juga," kata Bagus kepada detikSport, Jumat (20/12/2019).
"Sebenarnya, saya sudah antisipasi dengan banyak komunikasi kepada pelatih dan tim, tapi yang namanya manusia ternyata mempertahankan gelar lebih tegang ketimbang yang merangkak untuk merebut juara," dia menambahkan.
Bagus sudah melupakan kekecewaannya tersebut. Dia mengevaluasi diri dan menjaga fisik meski sedang libur.
Menurut jadwal, tahun depan khusus BMX putra akan mengikuti delapan sampai 10 perlombaan baik dalam dan luar negeri. Kejuaraan itu merupakan bagian dari kualifikasi Olimpiade 2020 Tokyo.
Agenda-agenda itu antara lain, 3mpat seri World Championships dilangsungkan di Amerika Serikat pada Mei mendatang. Kemudian ada empat seri World Cup yang bakal digelar pada Februari di Australia.
Kejuaraan level C1, yaitu tiga seri Jakarta International pada Februari dan April dan Banyuwangi International BMX. Terakhir, satu kejuaraan level Asia bertajuk BMX Asia Championships Jakarta pada April.
"Saya belum tahu pelatnasnya kapan lagi karena ini buat fokus ke Olimpiade juga. Makanya, ini tetap menjaga badan juga," dia membeberkan.
"Ini masih libur dan saya sedang berada di Nusa Tenggara Barat (NTB) pulang dulu ke rumah. Sembari itu, saya recovery dan conditioning, seperti jogging," kata dia.
(mcy/fem)