.webp)
IBL 2020 akan diikuti 10 tim, dengan timnas basket Indonesia, masuk sebagai pesertanya. Kompetisi itu akan menggulirkan delapan seri reguler di delapan kota. Semarang menjadi kota pertama yang menggelar liga basket tahunan itu mulai 10-12 Januari.
Seri II di Bandung pada 17-19 Januari, kemudian seri III di Jakarta (31 Januari-2 Februari), lantas bergulir di Yogyakarta (6-8 Februari) pada seri IV. Itu ditambah All Star Game tanggal 9 Februari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Asyik! Pertandingan IBL Disiarkan TVRI |
Setelah paruh musim, dilanjutkan seri V di Kediri (28 Februari-1 Maret), berlanjut ke seri VI Surabaya (6-8 Maret), lantas seri VII di Semarang (13-15 Maret). IBL musim 2020 seri terakhir dilangsungkan di Yogyakarta (20-22 Maret) dalam seri VIII.
Padatnya waktu yang dibutuhkan untuk menggelar kompetisi tersebut, operator dan tuan rumah diharapkan sudah siap sejak seri I digelar.
"IBL akan dimulai tiga hari. Persiapan sudah 95 persen, sementara itu sisanya tinggal promosi saja. Artinya, bagaimana mengajak orang untuk datang saat weekend," kata Direktur IBL, Junas Miradiarsyah, saat ditemui di kawasan Senayan, Selasa (7/1/2019).
Baca juga: IBL 2020 Kembali ke Sistem Lama |
"Sejauh Ini melalui digital respons masyarakat cukup bagus, di sosmed (sosial media) juga sudah bagus. Kemarin waktu uji coba di Surabaya juga penuh. Jadi tinggal promosinya saja. Hal lain, tentu antisipasi di lapangan," ujarnya.
Berkaca dari musim-musim sebelumnya, venue sempat bermasalah karena curah hujan tinggi. Beberapa venue ada yang bocor.
"Dua bulan lalu saya keliling venue. Seluruhnya kami cek, apakah itu bagian atas maupun bawah. Sekarang sudah musim hujan, kami yang lokal, Semarang, Bandung, khususnya tuan rumah seri pertama kami cek dari kemarin. Insya Allah kalau ada kejadian kami sudah antisipasi venue. Jadi kalau mau bicara soal persiapan keseluruhan sebenarnya semua sudah on the track," dia menjelaskan.
(mcy/rin)
