Kebakaran hutan yang masif diketahui sudah melanda Australia sejak pertengahan 2019, dan kota Melbourne, tempat Australia Terbuka dilaksanakan ikut merasakan dampaknya.
Kualitas udara yang memburuk akibat asap kebakaran membuat warga sulit bernapas. Bagi olahragawan yang harus bertanding, kondisi tersebut justru semakin menyiksa, tak terkecuali Sharapova.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami bermain lebih dari dua jam dan tiba-tiba saya merasa sedikit batuk-batuk jelang akhir gim kedua," ujar Sharapova kepada SBS, dikutip Fox Sports Asia.
"Saya sudah sakit selama beberapa pekan jadi awalnya saya pikir (batu-batuk itu) ada hubungannya dengan sakit saya. Tapi sewaktu Laura bicara kepada wasit dan mengeluhkan hal yang sama, saya langsung berpikir, 'oke, ternyata bukan saya saja'. Wasit lalu mengatakan untuk bermain sebentar lagi."
"Kami sudah dua jam lebih di luar ruangan, jadi dari sudut pandang kesehatan, keputusan wasit sudah tepat," sambungnya.
Sebelumnya, laga kualifikasi Australia Terbuka 2020 sudah memakan 'korban'. Petenis Slovenia, Dalila Jakupovic, memilih mundur karena kesulitan bernapas dan harus dibantu petugas untuk berjalan keluar lapangan di tengah pertandingan melawan Stefanie Vogele (Swiss), Selasa (14/1) lalu.
"Kondisinya sangat buruk. Saya tak pernah mengalaminya sebelumnya," kata Jakupovic, dikutip oleh BBC.
Jadwal kualifikasi sempat molor pada Selasa kemarin, dan hal yang sama terjadi pada hari Rabu (15/1) sebelum akhirnya dibatalkan karena hujan lebat di kota Melbourne. Hujan tersebut diharapkan membuat kondisi udara membaik di hari-hari berikutnya.
(adp/din)