Dalam pertandingan semifinal di Istora, Senayan, Sabtu (18/1/2020) sore WIB, Greysia/Apriyani tampil ngotot sejak gim pertama. Mereka sukses meredam serangan unggulan lima itu dua gim langsung 21-19, 21-15 dalam tempo 52 menit.
Hasil positif ini mengantarkan mereka menjejak final dan sekaligus revans. Sebelumnya, unggulan delapan ini selalu kalah dalam dua kali pertemuan dari Kim/Kong, di Japan Open mereka kalah dua gim skor kembar 21-12. Sedangkan di Indonesia Open 2019. 20-22, 21-18, 13-21.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi ini juga memutus stigma Greysia/Apriyani yang selalu bertanding tiga game dengan reli.
"Ya, kami cuma berpikir bola kemana harus dikejar tapi harus tetap dikontrol pengembalian bolanya seperti apa. Kalau dibilang kakinya sudah panas, ya panas, tapi tetap berpikir mereka juga capek. Di situ yang di reli itu kami menang di 20-19, game. Itu sering terjadi kaki panas, mata kunang-kunang terjadi. Tapi Puji Tuhan hal itu terjadi pasi 20-19. Pas game dapat," kata Greysia.
"Kalau bisa menang cepat, ya menang cepat. Daripada main lama-lama. Dari awal masuk lapangan saya juga sudah bilang ke diri sendiri saya harus menang, ada timbul begitu supaya kepercayaan diri juga naik. Tapi tetap harus dikontrol supaya emosinya jadi positif," Apriyani menimpali.
Greysia/Apriyani masih menunggu lawannya di final. Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi (Jepang) akan berebut satu tiket final dengan Maiken Fruergaard/Sara Thygesen.
(mcy/fem)