Laga final antara Greysia/Apriyani melawan Maiken Fruegaard/Sara Thygesen di Istora, Senayan, Minggu (19/1/2020) berlangsung ketat sejak awal.
Ganda putri Indonesia itu habis-habisan untuk meraih poin demi memaksa rubber game setelah sempat kehilangan gim pertama. Greysia/Apriyani akhirnya menang 18-21, 21-11, 23-22 setelah bertanding selama satu jam 20 menit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau mau komentar tentang pertandingan tadi kami sedikit tertekan dan tak bisa main lepas. Beda dengan Denmark yang bermain sangat enjoy, padahal tidak ada yang mendukung, hanya mereka sendiri dan pelatihnya. Kami mencoba ambil hal positif itu dari mereka, makanya saat di gim kedua kami coba mengembalikkan keadaan bagaimana pun caranya," sambungnya.
"Tadi pun pelatih ngomong apa, kami iya, iya saja. Kami sudah tidak mendengar karena terbawa sorakan, kepala sakit, ya yang penting bola masuk saja. Jadi energinya harus tetap on terus," Greysia mengungkapkan.
Apriyani, yang berusaha membendung air matanya, merasa takjub bisa juara di Daihatsu Indonesia Masters untuk kali pertama.
"Alhamdulillah kami tidak menyangka. Saya berkaca waktu tahun lalu, saya dan Kak Greysia terpuruk banget dengan cara kami keluar dari masalah kami. Bagaimana kami mau juara, maju, tahun lalu itu sangat-sangat terpuruk. Alhamdulillah di rumah sendiri, Indonesia, kami bisa menemukan perfoma terbaik kami," Apriyani sembari menyeka air matanya.
"Gelar ini bukan buat kami, tapi buat pelatih, Indonesia, ganda putri sehingga kami bisa memberikan yang terbaik dari keikhlasan kami berdua bisa memberikan yang terbaik," Greysia menimpali.
(mcy/ran)