Batalnya Kualifikasi Olimpiade 2020 Tokyo tinju zona Asia-Oceania di Wuhan, China, disambut positif oleh pelatih Indonesia. PP Pertina memiliki waktu lebih panjang untuk menyiapkan tim.
International Olympic Committee (IOC) mengumumkan pembatalan Kualifikasi Olimpiade tinju untuk zona Asia dan Oceania, yang harusnya bergulir 3 sampai 14 Februari, pada Kamis (23/1/2020).
Keputusan diambil setelah Wuhan, sebagai lokasi penyelenggaraan, dilanda virus corona. Wali Kota Wuhan, Zhou Xianwang, mencatat sudah ada 17 orang yang meninggal dunia akibat virus tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelatih tinju nasional, Hermensen Ballo Ballo, merespons keputusan itu dengan positif. Penundaan menjadi kesempatan atletnya untuk melakukan persiapan yang lebih panjang.
"Sebenarnya ini menguntungkan untuk kami karena atlet bisa lebih banyak waktu untuk persiapan," kata Hermensen kepada detikSport, dalam sambungan telepon Kamis (23/1/2020).
"Tapi jangan lama-lama juga sebab Mei mendatang akan ada Kejuaraan Dunia Tinju, bagian dari Kualifikasi Olimpiade ke-2, jadi seandainya kami tidak lolos di kualifikasi pertama kami masih punya waktu persiapan lebih lagi di kejuaraan lainnya," jelas mantan petinju nasional kelas -51 kg ini.
"Untuk itu, kami terus berkomunikasi dengan pihak IOC agar bisa mengetahui update selanjutnya seperti apa, sambil atlet tetap berlatih," dia menambahkan.
PB Pertina telah menyiapkan enam petinju yang akan dikirim pada 31 Januari 2020. Mereka adalah Aldoms Suguro (fly weight 52 kg putra), Jill Mandagie (bantam weight 57 kg putra), Lucky Mira Agusto Hari (bantam weight 57 kg putra), Farrand Papendang (light welter weight 63 kg putra), Maikhel Roberrd Muskita (meadleweight 75 kg putra), dan Silpa Lau Ratu feather weight 57 kg elit women).
Mereka melakukan pelatnas jangka panjang, dari mulai persiapan SEA Games dan sudah memulai latihan kembali pada 26 Desember di Kupang.
"Dari enam itu kami mengandalkan dua nomor untuk bisa merebut tiket ke Olimpiade, yaitu Maikhel dan Aldoms. Mereka kalau Aldoms itu juara di turnamen terbuka di Mongolia, sementara Maikhel itu rising star kami, dia punya semangat besar, dan untuk kelas besar kami memang andalkan dia," ujar dia.
(mcy/fem)