Kota Wuhan sedang menjadi topik pembicaraan dalam beberapa pekan terakhir menyusul kemunculan virus corona. Di kota ini pula bintang tenis Asia, Li Na, lahir.
Kota Wuhan menghiasi pemberitaan media-media dunia sejak kemunculan virus corona pada Desember lalu. Pada prosesnya sudah 132 orang meninggal akibat virus ini, dengan hampir 6.000 orang terinfeksi.
Wuhan, yang berada di provinsi Hubei, merupakan kota terpadat di China Tengah. Kota ini sekaligus jadi kota terpadat ketujuh di China.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di dunia olahraga, Wuhan dikenal sebagai tempat kelahiran mantan petenis top dunia, Li Na. Li Na gantung raket pada 19 September 2014 silam pada usia 32 tahun.
Kelahiran 26 Februari 1982 itu memenangi dua titel Grand Slam, yakni Prancis Terbuka pada 2011 dan Australia Terbuka tiga tahun berselang. Ia juga mencapai semifinal Amerika Serikat Terbuka, serta tiga kali jadi perempatfinalis Wimbledon.
Ia menjadi petenis pertama Asia yang menjuarai Grand Slam, dengan suksesnya di Prancis Terbuka 2011. Sebelumnya di Australia Terbuka 2011, ia sudah menjadi petenis berbendera negara Asia pertama yang tampil di final turnamen level tertinggi tersebut.
Secara keseluruhan, Li Na empat kali mencapai final Grand Slam. Kim Clijsters mengalahkannya di Australia Terbuka 2011 sementara Victoria Azarenka menaklukkannya di kejuaraan yang sama dua tahun berselang.
Li Na meraih sembilan gelar WTA Tour dan menempati peringkat dua dunia pada 17 Februari 2014, peringkat tertinggi dalam kariernya. Pada 2019 lalu, ibu satu anak ini masuk ke dalam Hall of Fame Tenis Internasional, menjadi petenis Asia pertama yang mendapatkan kehormatan tersebut.
Li Na dan keluarga kabarnya tinggal di Wuhan. Belum diketahui bagaimana keadaannya di tengah ancaman virus corona, yang sampai membuat Wuhan dikarantina.
(raw/din)