Dampak virus corona terhadap batalnya agenda olahraga di China tampaknya masih berlanjut. Sekarang, giliran balapan Formula 1 yang terancam batal.
Diberitakan Dailymail, dalam dua hari ke depan rencananya para petinggi F1 akan mengumumkan apakah balapan GP China yang berlangsung di Sirkuit Internasional Shanghai pada 19 April mendatang akan tetap dilanjutkan atau tidak.
Hal ini untuk memastikan keamanan seluruh pihak yang terlibat dalam balapan jet darat tersebut. Shanghai berjarak sekitar 690 km dari Wuhan, namun keberangkatan ke dataran China hingga kini masih sangat dihindari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, korban jiwa akibat virus corona sudah mencapai lebih dari 1000 orang.
Jika balapan di Shanghai dibatalkan, China disebut tak bisa mencari tanggal pengganti untuk musim balapan 2020. Sebab, jadwal F1 musim ini sudah terbilang padat. Selain China, masih ada 21 balapan lain yang harus dijalani.
Sebelumnya, balapan Formula E di kota Sanya yang direncanakan berlangsung pada 21 Maret sudah resmi ditunda dan belum dipastikan apakah ada pengaturan ulang jadwal atau tidak.
Meski terancam batal, bos tim Mercedes, Torger Wolff, optimis balapan di China tetap akan berlangsung. Meski begitu, ia menyebut kesehatan masyarakat tetap yang utama.
"Formula E di China sudah dibatalkan, jadwal balapan mereka berjarak sekitar tiga pekan sebelum kami dan baru minggu lalu jadwal mereka dibatalkan, jadi saya sangat berharap kami bisa berangkat ke China," kata Wolff, seperti dikutip Crash.
"Jika kami batal ke sana, tentu itu tak baik buat fans dan juga kami sendiri, tapi kesehatan harus diutamakan, dan semoga mereka (pemerintah China) bisa mengontrol kondisi di sana. Itu prioritas utama saat ini," sambungnya.
(adp/nds)