Kepastian dilaksanakan Olimpiade Tokyo 2020 akan ditentukan Mei mendatang. Andai batal, Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi Indonesia (PB PABSI) minta atletnya tak kecewa.
Olimpiade 2020 terancam batal digelar akibat virus corona yang terus menyebar ke sejumlah negara baik Asia maupun Eropa. Bahkan hari ini, Indonesia juga telah mengonfirmasi ada dua warganya yang positif virus tersebut.
Sebelumnya, sejumlah agenda olahraga yang menjadi kualifikasi Olimpiade juga batal karena virus corona. Terbaru, Kejuaraan Dunia Angkat Besi Junior di Rumania, yang sedianya berlangsung 14-21 Maret, juga dibatalkan oleh International Weightlifting Federation (IWF).
Wakil Ketua Umum PB PABSI, Djoko Pramono, sedih dengan keputusan tersebut. Sebab, atletnya tengah dalam kondisi on fire.
"Saya merasa sedih karena anak-anak ini sedang bagus sekali. (Padahal) Olimpiade ini momentum kita. Dari momentum seperti ini lagi susah, kita juga tak boleh nakal, atau karena kondisi begini kita mau ngerebut. Tidak begitu. Kita berusaha terus. Kalau sampai ini gagal enggak boleh putus asa. Masih ada hari esok," kata Djoko di kawasan Jakarta Selatan, Senin (2/3/2020).
"Kalau tiba-tiba Olimpiade batal atlet-atlet yang sudah lolos juga enggak boleh kecewa. Tapi saya agak tenang karena saya ada atlet-atlet untuk 2024," dia menambahkan.
"Kepada atlet apapun yang terjadi kalau itu keputusan jangan putus asa. Kita harus jaga kesehatan terus chek up terus menjaga jangan sampai kena, kalau kena di atasi," ujarnya.
(mcy/aff)