Petenis Christopher Rungkat masih menjadi andalan Indonesia di Davis Cup 2020. Sejak 2007, pemain ranking 80 dunia nomor ganda itu sudah main sebanyak 23 kali.
Kenyataan itu boleh dibilang menjadi Pekerjaan Rumah (PR) tersendiri bagi PP Pelti yang belum mampu menciptakan regenerasi dari sosok seperti Christopher sejauh ini.
Hal itu pun terbukti pada World Group II play-off melawan Kenya. Christopher menyumbang dua poin dari nomor tunggal dan nomor ganda bersama David Agung Susanto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pekerjaan Rumah (PR) untuk semuanya. Tidak hanya PP Pelti (Persatuan Tenis Lapangan Indonesia) tapi juga adik-adik, kita harus berpacu dengan Thailand. Ranking mereka sudah berapa? Dan kita harus mengejar," kata Christopher di Stadion Tenis GBK, Senayan, Sabtu (7/3/2020).
Indonesia sejatinya sudah punya Ari Fahresi, Althaf Daifullah, Fitriadi M. Rifqi, dan Gunawan Trismuwantara yang disiapkan sebagai regenerasi. Menurut Christo, panggilan karib Christopher Rungkat, mereka memiliki potensi bagus.
Gunawan sebagai pemain keempat bahkan berhasil melengkapi kemenangan Indonesia atas Kenya menjadi 4-0 di World Grup II play off Davis Cup 2020. Dia melawan Kevin Cheyuirot dengan skor 6-4, 6-2.
"Saya melihat mereka memiliki potensi bagus dan memang formulanya harus banyak bertanding. Minimal setiap tahun ada 70 sampai 80 laga," Christopher menjelaskan.
"Ya, mungkin PR mereka harus lebih profesional. Enggak hanya turnamen tapi schedule permainannya, dietnya, Rifqi harus punya target sendiri misalnya masuk top 1.000 atau Gunawan (Trismuwantara) ranking ITF karena tugas tongkat estafet itu ada pada mereka," ujarnya.
"Tapi saya lihat permainan Gunawan cukup bagus, ada Rifqi juga, jadi menurut saya satu dua tahun ini mereka bisa menggantikan saya," tutur Christo.
(mcy/krs)