Quartararo Ingin Seperti Valentino Rossi

Quartararo Ingin Seperti Valentino Rossi

Okdwitya Karina Sari - Sport
Senin, 09 Mar 2020 06:39 WIB
Yamaha MotoGPs Valentino Rossi of Italy (L) and Petronas Yamaha SRTs Fabio Quartararo attend a press conference at Losail Circuit in Doha on March 7, 2019, ahead of the seasons start at Qatar MotoGP grand prix on March 10. (Photo by GIUSEPPE CACACE / AFP)
Fabio Quartararo ingin seperti Valentino Rossi. (Foto: AFP/GIUSEPPE CACACE)
Jakarta -

Fabio Quartararo digadang-gadang menjadi bintang MotoGP di masa depan. Rider Petronas Yamaha SRT itu mengaku ingin meniru jejak juara dunia sembilan kali Valentino Rossi.

Quartararo telah menjalani musim debut di kelas premier yang fantastis. Meski hanya menunggangi motor tim satelit, pebalap Prancis itu mengukir tujuh podium, termasuk lima kali finis kedua pada 2019.

Pencapaian itu membuat Quartararo menjadi pebalap Yamaha terbaik di musim lalu, hanya kalah dari Maverick Vinales, yang finis ketiga di klasemen akhir. Sementara itu, Ross cuma finis ketujuh usai hanya membukukan dua podium (sama-sama finis kedua).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Performa menjanjikan Quartararo menarik perhatian tim pabrikan Yamaha. Mereka akhirnya memutuskan untuk menggaet Quartararo menggantikan Rossi di musim 2021-2022. Meski performanya kini sudah menurun, Rossi tetaplah menjadi panutan Quartararo.

"Kalau aku berada di sini, itu juga karena dia memengaruhiku dan menginspirasiku dengan gairah dia. Aku tumbuh besar dengan menyaksikannya di televisi dan poster-poster dia yang kupunya memenangi dinding-dinding kamarku," ucap Quartararo kepada GQ Italia yang dilansir Tuttomotoriweb.

ADVERTISEMENT

"Aku ingin menjadi seperti dia. Aku terus mengatakan hal itu kepada diriku sendiri berulang kali."

Seiring penyebaran virus corona, MotoGP 2020 terimbas setelah balapan di Qatar dibatalkan sedangkan seri Thailand diundur. Alhasil, MotoGP musim ini memungkinkan baru mulai di seri ketiga di Austin, Texas pada awal April. Untuk mengejar kemenangan pertamanya, Quartararo akan lebih kalem.

"Musim keduaku akan menjadi batu loncatan. Aku ingin menggunakan seluruh kemampuanku. Aku menemukan metode baru: tetap tenang. Dengan begitu, otak bisa berfungsi secara maksimal," sambung dia.




(rin/nds)

Hide Ads