ECL seri kedua dilaksanakan pada tanggal 6 Maret 2020 hingga 8 Maret 2020 di APM Equestrian Centre. Sebelumnya ECL seri satu telah berhasil dilaksanakan pada tanggal14 Februari 2020 sampai 16 Februari 2020 di Jakarta International Pulomas Park Jakarta (JIEPP).
Kehadiran liga berkuda ini bertujuan untuk mendukung pembinaan dan perkembangan industri Berkuda. Hal tersebut diutarakan oleh Founder sekaligus Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP. Pordasi), Triwatty Marciano.
"Dengan adanya liga maka kompetisi akan semakin banyak sehingga mendukung tumbuhnya industri olahraga berkuda Indonesia," kata Triwatty.
ECL seri kedua diselenggarakan selama tiga hari dengan mempertandingkan dua kategori yaitu Show Jumping (ketangkasan pengendalian berkuda melompati rintangan) dan Dressage (perpaduan estetika dan pengendalian kuda yang baik) dengan jumlah total 341 entries, 197 ekor kuda, dan 188 atlit.
Kelas-kelas yang di pertandingkan dalam ECL Series 2 sudah disusun dan disesuaikan dengan program PP Pordasi dalam pembinaan atlit maupun kuda, sehingga ECL merupakan pertandingan equestrian pertama yang memiliki data base prestasi atlit, poin sistem club, dan rangking sistem atlit secara lengkap.
ECL seri kedua ini dirasakan banyak orang lebih baik dari sebelumnya. Co-Founders Adinda Yuanita menyebutkan adanya penambahan peserta sehingga saat ini peserta lebih banyak.
"Ada kemajuan-kemajuan, adanya penambahan sekitar 45 ekor kuda", jelas Adinda yang juga Sekjen PP.Pordasi.
Peserta juga merasakan seri kedua lebih baik. M. Akbar Kurniawan atau akrab dipanggil Aan merasakan pengalaman lebih banyak pada liga kali ini. Selain itu, atlet dari Kurnia Stable ini berpedapat,
"Liga ECL seri kedua ini lebih bagus dibanding seri pertama," kata Akbar.
Atlet lainnya dari Equinara Horse Sport, Marco Wowiling juga sependapat. "ECL nya semakin baik, persiapannya lebih mantap", jelas Marco.
(ran/yna)