19 Seri Terlalu Banyak untuk MotoGP 2020

19 Seri Terlalu Banyak untuk MotoGP 2020

Lucas Aditya - Sport
Sabtu, 04 Apr 2020 21:18 WIB
MotoGP - TT Assen Grand Prix - TT Circuit Assen, Assen, Netherlands - June 30, 2019   Petronas Yamaha SRTs Fabio Quartararo (C) in action during the race   REUTERS/Piroschka Van De Wouw
19 seri terlalu banyak untuk MotoGP musim ini. (Foto: Reuters/Piroschka Van De Wouw)
Jakarta -

MotoGP 2020 terganggu pandemi virus corona. Kalau masih direncanakan menggelar 19 seri, jumlah itu masih cukup banyak untuk musim ini.

Seri MotoGP Qatar batal menjadi seri pembuka musim ini. Penyebaran virus corona menjadi penyebabnya, saat ini sudah lebih dari 1,1 juta orang di seluruh dunia dinyatakan positif Covid-19.

Pada perkembangan terbaru, balapan MotoGP Italia akan menjadi seri perdana musim 2020. Balapan di Mugello itu start pada 31 Mei.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dorna masih mencari tanggal untuk memindah jadwal MotoGP Spanyol dan MotoGP Prancis. Balapan di Jerez sebelumnya direncanakan pada 3 Mei, sementara balapan di Le Mans dijalankan pada 17 Mei.

Manajer Petronas Yamaha SRT, Wilco Zeelenberg, mengemukakan pendapatnya mengenai bagaimana semestinya MotoGP musim ini harus digelar.

ADVERTISEMENT

"Ada komunikasi konstan mengenai masa depan (dengan Dorna). Kami membahas sebagai contoh mengenai (menggelar) dua balapan di Malaysia, yang akhirnya tak terwujud. Tapi, itu merupakan sebuah ide," kata Zeelenberg di Crash.

"Menurut pandangan saya, cukup sulit untuk menggelar 19-20 balapan di musim ini andai tak sedikit mengubah sistem."

"Andai kami mulai di bulan Juni atau July, dan masih menggelar 20 balapan itu sangat berat untuk para pebalap dan nyaris tidak mungkin. Andai anda mengalami cedera, anda akan melewatkan 5-6 balapan dan untuk saya itu tak bisa diterima," kata dia melanjutkan.




(cas/cas)

Hide Ads