Tahun depan bakal menjadi tahun tersibuk buat olahraga. Itu setelah banyak event internasional yang ditunda, sementara sudah ada agenda tahun depan yang juga telah terjadwal.
Tercatat ada 10 multievent olahraga internasional yang akan diikuti kontingen Merah Putih. Antara lain Olimpiade 2020 Tokyo dan Paralimpiade, Asian Indoor Martial Art Games (AIMAG) 2021, Asian Winter Games (AWG), Asian Youth Games (AYG), Islamic Solidarity Games (ISG), SEA Games (SG), ASEAN Para Games (APG), Asian School Games (ASG), dan World Beach Games (WBG).
Jumlah itu belum termasuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, dan Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua andai Presiden Joko Widodo memutuskan untuk menundanya hingga tahun depan.
Padatnya jadwal bukan tak mungkin bikin anggaran cabor juga melonjak. Lantas bagaimana antisipas Kemenpora?
"Kami masih konsolidasi. Nanti bulan Mei baru disampaikan oleh pemerintah. Menuju itu, tentu masing-masing kementerian dan lembaga berkoordinasi dengan Bappenas dan Kementerian Keuangan (terkait pembahasan rencana anggaran 2021)," kata Menpora Zainudin Amali kepada pewarta dalam video conferense melalui aplikasi Zoom.
"Salah satu faktor yang kami tentukan adalah penggunaan kurs mata uang asing berapa. Karena itu merupakan hitung-hitungan dan asumsi makro yang pembahasannya di Komisi XI, Kemenkeu, dan Bappenas," ujarnya.
"Jadi kita belum ya. Kami baru menyampaikan item-item kegiatan yang dihadapi saja," dia menegaskan.
Terpisah, Sekretaris Jenderal KOI Ferry Kono juga menyampaikan pihaknya masih menunggu Komite Asosiasi Nasional Olimpiade (ANOC), Olympic Council of Asia (OCA), serta Federasi Olahraga Asia Tenggara terkait sejumlah multievent internasional yang akan berlangsung nanti.
"Untuk sementara belum ada informasi yang diterima. Tapi kalaupun berbenturan jadwalnya pasti akan ada komunikasi lebih lanjut kepada NOC tiap negara," kata Ferry.
(mcy/aff)