Kekalahan di Estoril 2006 Buat Rossi Tak Maafkan Elias

Kekalahan di Estoril 2006 Buat Rossi Tak Maafkan Elias

Putra Rusdi K - Sport
Jumat, 17 Apr 2020 21:50 WIB
MOTEGI, JAPAN - SEPTEMBER 16: Valentino Rossi of Italy (L) and Toni Elias of Spain (R) competein action during the first free practice session of the Japan Grand Prix in Twin Ring Motegi on September 16, 2005 in Motegi, Japan. (Photo by Koichi Kamoshida/Getty Images)
Valnetino Rossi belum memaafkan Toni Elias karena juara di MotoGP Portugal 2006 (Foto: Getty Images/Koichi Kamoshida)
Jakarta -

Toni Elias mengatakan Valentino Rossi belum memaafkannya karena juara di MotoGP Portugal 2006. Hal tersebut berperan atas kegagalan Rossi jadi juara dunia.

MotoGP Portugal di musim 2006 tampaknya menjadi salah satu balapan yang sulit dilupakan oleh Rossi. Saat itu, Rossi gagal meraih podium pertama karena kalah cepat 0,002 detik dari pebalap tim satelit Fortuna Honda, Toni Elias.

The Doctor membuang kesempatan meraih poin maksimal. Padahal saa itu, saingan terdekatnya di klasemen, Nicky Hayden, gagal finis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kegagalan itu kemudian harus disesali oleh Rossi karena pada seri berikutnya di Valencia ia terjatuh dan harus mengakhiri lomba di posisi ke-13. Sementaras, Hayden finis pada posisi ketiga di seri terakhir MotoGP 2006 itu.

Hayden kemudian menutup musim 2006 sebagai juara dunia. Pebalap asal Amerika Serikat ini unggul lima angka dari Rossi.

ADVERTISEMENT

Meski kejadian tersebut sudah 14 tahun yang lalu, Rossi tampaknya masih tak menerima dirinya bisa disalip oleh Elias. Elias mengungkapkan bahwa pebalap asal Italia itu belum memaafkannya.

Bagi Elias sendiri kemenangan atas Rossi begitu spesial untuknya. Kemenangan tersebut merupakan satu-satu kemenangan pebalap asal Spanyol ini di kelas paling bergengsi MotoGP.

"Berhasil mengalahkan Valentino Rossi (untuk podium) adalah hal yang terjadi satu kali dihidupkan."

"Saat bertemu dengan Valentino - saya melihatnya setiap tahun di Austin- Saya bisa melihat bawah itu masih membekas di hatinya (Estoril 2006). Dia belum memaafkan saya."

"Ini sudah berakhir, sudah waktunya untuk berteman. Namun, mungkin dia sangat kompetitif sehingga dia tak akan pernah memaafkanku."




(pur/aff)

Hide Ads