Pebulutangkis Melati Daeva Oktavianti mengambil manfaat dari disetopnya sejumlah turnamen BWF. Momen tersebut ia gunakan memperbaiki segala kekurangan.
Bersama Praveen Jordan, Melati Daeva telah berhasil meraih gelar perdana di level super 1000, All England 2020. Sebelumnya, mereka juga sukses menyegel gelar BWF World Tour Super 750 French Open dan Denmark Open 2019.
Hal tersebut tentu menjadi torehan manis bagi karier Melati. Namun, bukan berarti membuatnya puas.
"Kami maunya bisa lebih konsisten di setiap penampilan. Lebih baiklah dari sebelumnya," kata Melati dalam rilis yang diterima detikSport, Selasa (28/4/2020).
Nah, mumpung banyak turnamen BWF ditunda, termasuk Olimpiade Tokyo yang akhirnya bergulir tahun depan, waktu jeda pun ia ingin manfaatkan sebaik mungkin.
Diketahui, BWF telah menangguhkan 13 turnamen mulai Mei hingga Juli. Sampai kini belum ada pengumuman secara resmi kapan turnamen akan dimulai kembali.
Di sisi lain, Praveen/Melati menjadi salah satu ganda yang diproyeksikan ke Olimpiade usai menempati peringkat 4 dunia.
"Secara pikiran jadi lebih agak longgar, karena sebetulnya sudah disiapkan banget tahun ini untuk ke olimpiade. Tapi dengan adanya kejadian ini (wabah COVID-19), terpaksa olimpiadenya ditunda dan kami manfaatkan waktu yang ada untuk perbaiki apa yang kurang," menjelaskan.
"Persiapan ke olimpiade itu rasanya memang beda, agak susah untuk dijelaskan. Pasti ada rasa tegang, karena harus benar-benar fokus di latihan, pertandingan dan semuanya. Tapi di satu sisi harus merasa enjoy juga," ungkap peraih medali emas ganda campuran di SEA Games 2019 ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(mcy/aff)