Nyaris seluruh turnamen bulutangkis ditunda karena virus Corona. Pemasukan para atlet bulutangkis pun ikut kena imbasnya.
Menurut Sekretaris Jenderal PBSI Achmad Budiharto, kondisi dunia yang berada di tengah ketidakpastian akibat COVID-19 memang cukup mempengaruhi para pebulutangkis, baik langsung maupun tidak langsung.
"Saat ini semua sektor mengalami kesulitan, termasuk industri peralatan olahraga yang menjadi sponsor para atlet. Minimnya penjualan produk di tengah wabah COVID-19 pasti membawa pengaruh terhadap cash flow perusahaan dan ini harus kita antisipasi," jelas Budiharto dalam rilis yang diterima detikSport, Kamis (7/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun begitu, PBSI mengimbau agar pebulutangkis tetap mensyukuri apapun kondisinya. Selama ini, PBSI menjadi salah satu federasi cabor yang dinilai stabil dan mandiri dalam melakukan pembinaan atlet ke jenjang tertinggi.
"Di saat seperti ini kita harus bersyukur karena perjuangan bertahan di tengah wabah COVID-19 tidak gampang. Banyak saudara-saudara kita dari cabang olahraga lain yang tidak seberuntung kita di PBSI," jelas Budiharto.
"Oleh karena itu kita harus berperan aktif dalam membangun kembali suasana kompetisi. Kita bantu sesuai dengan peran kita, atlet bisa bantu berkontribusi dengan menjadi duta bulutangkis dalam membangun kembali animo masyarakat untuk bermain bulutangkis demi kembalinya pasar peralatan olahraga," lanjutnya.
Budiharto juga memberikan wejangan kepada atlet untuk terus berjuang meskipun suasana sedang sulit. Atlet diminta untuk menjaga kepercayaan PBSI atas titel anggota tim nasional yang disandang mereka dan jangan sia-siakan kesempatan yang ada karena tidak semua atlet bisa menjadi bagian tim terbaik di Indonesia.
"Disiplin, keteguhan dan fokus atlet pelatnas harus tetap dijaga, karena atlet harus siap untuk kembali ke arena kompetisi yang semoga saja dalam waktu dekat bisa kembali normal," ujarnya.
(mcy/krs)