.webp)
Kompetisi Indonesia Basketball League (IBL) dipastikan tanpa keikutsertaan pemain asing. Kondisi Amerika Serikat, asal negara mayoritas pemain asing IBL, menjadi salah satu faktornya.
Hal itu disampaikan Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah, setelah melakukan komunikasi intens dengan pihak-pihak terkait pelaksanaan liga basket tanah air yang disetop Maret lalu.
Sebelumnya, Junas menjelaskan akan kembali menggulirkan kompetisi mulai 4 September hingga maksimal 5 Oktober di satu kota. Antara Jakarta atau Yogyakarta. Selain menentukan jadwal, operator juga mempertimbangkan soal nasib pemain-pemain asing yang ikut dipulangkan ke negara asalnya, apalagi mayoritas Amerika Serikat, imbas wabah virus corona.
Hasil rapat internal, akhirnya diputuskan kelanjutan liga tanpa menggunakan pemain asing.
"IBL September tanpa pemain asing. Kami berkomunikasi dengan agen, pemberitahuannya resmi kepada seluruh agen. Sebagian besar memang menyayangkan karena mereka rata-rata masih ingin main di Indonesia. Tapi kami mempertimbangkan kesehatan dan keselamatan, serta kondisi sekarang yang tidak ideal (makanya tidak mendatangkan pemain asing)," kata Junas dalam jumpa pers virtual dengan pewarta, Kamis (11/6/2020).
Meskipun begitu, Junas masih membuka peluang untuk memanggil kembali legiun asing. Asalkan kondisinya aman. "Ya, keputusan ini bukan berarti seterusnya. (Tetap) pemain asing akan berlaga di IBL," ujarnya.
"Dalam rapat juga kami sempat membahas soal list pemain karena memang jadi berbeda, ada yang 11, 12, dan 13 orang dalam satu tim. Tapi kami sudah putuskan tak akan menambah rooster lokal karena ini sifatnya melanjutkan saja yang ada," dia menambahkan.
Lagipula, sebut Junas, menambah pemain di tengah-tengah malah menyulitkan tim untuk menyambung kekompakan antara pemain. "Pemain berlaga di IBL juga kan ada aturannya. Mereka terdaftar sebagai pemain profesional, statusnya dengan rooster musim 2020," ujarnya.
(mcy/aff)
