.webp)
Sungguh memprihatinkan nasib arena pacuan kuda di Desa Legok Jawa, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran ini. Padahal baru empat tahun lalu tempat itu jadi venue PON.
Saat disambangi detikSport, Senin (22/6/2020), sejumlah fasilitas arena pacuan kuda yang menjadi venue PON 2016 tersebut tampak dalam kondisi mengenaskan.
Tribune penonton, misalnya, yang sudah dalam keadaan porak-poranda. Dinding bangunan dipenuhi coretan. Bahkan ditemukan botol-botol bekas minuman keras.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Kondisi arena pacuan kuda Legok Jawa di Pangandaran (Foto: Faizal Amiruddin/detikcom) |
"Tribune penonton itu rusak karena angin, sudah lama rusak dan dibiarkan," kata Atep Heryana, salah seorang warga setempat.
Mirisnya lagi, imbuh Atep, bangunan di pacuan kuda itu pun kerap digunakan oleh anak-anak remaja sebagai tempat nongkrong atau pacaran. Pihaknya pun sulit untuk senantiasa mengontrol lokasi.
"Seringkali kami menegur, tapi tetap saja ada. Karena saya juga tak setiap hari memperhatikan. Paling kalau lagi menyabit rumput, baru saya tegur," ucapnya.
 Kondisi arena pacuan kuda Legok Jawa di Pangandaran (Foto: Faizal Amiruddin/detikcom) |
Atep juga menambahkan bahwa lintasan pacuan kuda dan istal masih tetap berusaha dipergunakan sebisa mungkin oleh pemilik kuda dalam melatih kuda balapnya. Setiap pagi dan sore hari, kuda-kuda berpostur tinggi besar itu berlatih di lintasan.
Selain itu, arena pacuan kuda ini sebenarnya juga memiliki daya tarik tersendiri di sektor pariwisata. Disebutkan, wisatawan yang hendak menuju pantai Madasari Cimerak tak jarang mampir dulu untuk melihat-lihat atau berfoto di arena balap kuda tersebut.
 Kondisi arena pacuan kuda Legok Jawa di Pangandaran (Foto: Faizal Amiruddin/detikcom) |
(krs/aff)
