.webp)
Jakarta - Jonatan Christie menarik perhatian masyarakat dengan aksinya di Asian Games 2018. Meski tak diunggulkan pada awalnya, ia buktikan dirinya mampu menjadi juara.
Foto Sport
Cerita Jojo dari Ekskul di SD Hingga Raih Emas Asian Games
Selasa, 04 Sep 2018 15:02 WIB
Jonatan Christie tengah menciptakan panggung dengan meraih medali emas Asian Games 2018. Bermula dari kegiatan ekstra kurikuler di sekolahnya.
Jojo, sapaan karib Jonatan Christie, menuntaskan dahaga Indonesia di tunggal putra Asian Games. Atlet muda itu berhasil mengakhiri penantian emas tunggal putra setelah Taufik Hidayat meraihnya pada 2006 di Doha, Qatar.
Selain medali emas dari Asian Games 2018, Jojo juga mendapatkan medali perak di nomor beregu putra bersama skuat pelatnas bulutangkis lainnya. Mengalahkan Jepang di semifinal, Indonesia kandas di tangan China pada babak final.
Prestasi Jojo di Asian Games 2018 pun terbilang mengagumkan. Jojo pada awalnya bukan pemain yang diunggulkan, namun ia mampu buktikan dengan menjadi juara dan memberikan emas ke-23 untuk Indonesia.
Laju apik Jojo di Asian Games ini tak bakal tercipta jika saja tak ada ekstra kurikuler bulutangkis di SD St Antonius 1. Ya, lewat kegiatan sekolah di SD tersebut, Jojo mengenal bulutangkis untuk kali pertama.
Jojo bercerita awal mula ia mengenal bulutangkis. Pada usia 6 tahun Jojo mulai berlatih bulutangkis sebagai ekskul pilihannya di Sekolah Dasar.
Sejak mengenal bulutangkis itu, Jojo dirahkan oleh kedua orang tuanya, pasangan Andreas Adi dan Marlanti Djaja, untuk menekuninya.
Orang tua yang sangat mendukung Jojo menjadi atlet pun membawanya bergabung dengan PB Tangkas dan masuk ke pelatnas.
Semangat dan latihan yang terus dilakukan Jojo membawanya kini menjadi salah satu atlet muda Indonesia yang diperhitungkan dalam cabang bulutangkis.
Usai meraih emas Asian Games itu, Jojo mengunjungi sekolah dasarnya. Dia sekaligus memberikan pesan kepada siswa-siswi di sana.
