Kejadian aneh baru saja dialami eks bek Timnas Portugal dan Real Madrid Fabio Coentrao. Meski sudah gantung sepatu, Coentrao malah mendapat skorsing.
Coentrao sudah pensiun sejak Juli 2021 setelah melalui petualangan di banyak klub, seperti Benfica, Real Madrid, Real Zaragoza, AS Monaco, Sporting CP, dan terakhir Rio Ave.
Coentrao kemudian memutuskan pensiun di usia 33 tahun, yang terbilang masih produktif untuk bermain. Tapi, Coentrao memilih banting setir menjadi nelayan, mengikuti jejak ayahnya.
Bahkan karier Coentrao sebagai nelayan terbilang sukses karena kini dia punya 45 pegawai di Setubal, kota kelahirannya dan punya impian memiliki 10 kapal saat memasuki usia 40 tahun.
"Saya tahu bakal pensiun suatu saat sebagai pesepakbola dan di situlah saya akan mengambil jalan hidup lainnya. Kebahagiaan saya ada di daerah ini dan juga laut. Saya ingin menjalaninya. Ayahku selalu memiliki kapal, dia begitu senang memancing," ujar Coentrao dalam wawancara Desember lalu.
Tapi, kehidupan Coentrao sebagai nelayan kini terusik gara-gara kariernya sebagai pemain Rio Ave. Coentrao sempat memperkuat Rio Ave selama setahun sejak 2020.
Tepatnya pada April 2021, Coentrao terlibat keributan saat Rio Ave berimbang 3-3 kontra Boavista. Saat itu Coentrao melakukan penyerangan dan mengejek lawannya.
Kasus itu rupanya lama menggantung di Federasi Sepakbola Portugal dan Liga Portugal. Alhasil, hukuman larangan bermain satu laga dan denda 850 euro (Rp 12,9 juta) untuk Fabio Coentrao baru dijatuhkan, Kamis (11/8) ini.
Hukuman yang terbilang konyol ini lantas membuat FPF dan Liga Portugal saling menyalahkan. FPF mengklaim sudah dua kali mengingatkan Liga agar segera mengurus kasus tersebut, sementara Liga menyebut proses penyelidikan sudah berjalan cepat namun FPF tidak merespons.
Ah, ada-ada saja.
(mrp/ran)