Komite Independen Asosiasi Sepakbola Malaysia (FAM) merilis hasil investigasi terkait skandal naturalisasinya. Hasilnya federasi dinilai teledor.
Melansir Harian Metro, Komite Independen FAM yang diketuai mantan Ketua Mahkamah Agung Tun Md Raus Sharif membagikan hasil temuannya. Laporan setebal 58 halaman mengungkap FAM harus bertanggung jawab.
"Komite menyimpulkan bahwa kegagalan tata kelola sistematis di dalam FAM, termasuk proses verifikasi yang lemah, pengawasan agen yang tidak memadai, dan kontrol internal yang tidak memadai, memungkinkan pelanggaran tersebut terjadi," tulis isi laporannya.
"Komite juga menekankan bahwa tanggung jawab tetap berada di FAM terlepas dari apakah pihak ketiga terlibat atau tidak," tegas Komite Independen.
"FAM disarankan untuk segera mengajukan laporan polisi, mengambil tindakan disiplin internal yang sesuai terhadap kegagalan pengawasan dan menerapkan reformasi struktural seperti yang direkomendasikan oleh Komite. Langkah-langkah ini penting untuk mencegah terulangnya insiden serupa dan mengembalikan kredibilitas dan integritas operasional FAM," kata Tun Raus dalam laporan tersebut.
Investigasi lengkap juga mengungkap, Sekretaris Jenderal FAM Datuk Noor Azman Rahman mengakui staf administrasinya yang mengajukan permohonan tujuh pemain ke FIFA. Noor Azman juga menginstruksikan manajer hukum FAM untuk mengunggah dokumen-dokumen tersebut ke sistem FIFA diverifikasi lagi keasliannya. Hal itu dinilai bentuk kegagalan pengawasan yang serius.
"Komite menemukan bahwa manajer hukum, Zainul Ariffin, bertindak semata-mata atas instruksi dan tidak memiliki peran dalam menyiapkan, mengubah, atau memverifikasi dokumen yang dimaksud," lanjut isi laporannya.
"Ketujuh pemain tersebut mengatakan kepada komite, bahwa semua urusan administrasi ditangani oleh FAM dan agen mereka dan bersikeras bahwa mereka tidak mengetahui bahwa dokumen palsu tersebut dikirim ke FIFA."
"Mereka mengatakan telah menyerahkan dokumen asli yang menunjukkan tempat kelahiran kakek-nenek mereka yang sebenarnya kepada agen masing-masing. Namun, agen yang diidentifikasi oleh para pemain dan pejabat tidak memberikan pernyataan apa pun dan tidak dapat dilacak oleh komite."
"Para pejabat dari persiapan Timnas Malaysia, termasuk kepala eksekutif Rob Friend, membantah keterlibatan apa pun dan menyatakan bahwa masalah dokumentasi ditangani oleh agen," katanya.
Atas hal ini, Tun Raus menyerukan agar tindakan disiplin internal diambil terhadap Sekretaris Jenderal dan reformasi struktural yang komprehensif. Termasuk audit yang lebih ketat serta pendaftaran dan akreditasi agen sepakbola.
Skandal naturalisasi mendera FAM sejak September lalu. FIFA menjatuhkan sanksi ke federasi Negeri Jiran karena 7 pemainnya terungkap tidak punya darah Malaysia.
Dalam investigasinya, FIFA mengungkap adanya penggunaan dokumen palsu untuk meloloskan 7 pemain Malaysia, yakni Gabriel Palermo, Rodrigo Holgado, Facundo Garces, Jon Irazabal, Joao Figueiredo, Hector Hevel, dan Imanol Machuca.
Alhasil, Malaysia dihukum denda 350 ribu franc Swiss, dan para pemainnya juga didenda plus kena larangan bertanding setahun. FAM lantas bikin investigasi internal untuk mengungkap masalah dokumen palsu yang lolos tersebut.
Eks Ketua Mahkamah Agung Malaysia, Tun Md Raus Sharif, dipercaya memimpin investigasi ini sejak akhir Oktober lalu. Kini, hasilnya diharapkan bisa diketahui sebentar lagi.
Di satu sisi, FAM juga tengah melakukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) soal sanksi FIFA. Itu menjadi langkah terakhir Harimau Malaya membuktikan diri tak bersalah, meski FIFA sudah terang benderang membeberkan bukti-bukti skandal naturalisasinya.
(yna/cas)