Paulo Sousa, Dulu Gelandang Gondrong Kini Pelatih La Viola

Foto ini diambil pada 20 Februari 1991. Paulo Sousa muda --masih berumur 21 tahun -- memperkuat timnas Portugal di babak kualifikasi Piala Eropa 1992 melawan Malta. (Shaun Botterill/Allsport/Getty Images)
Reputasi Sousa mulai menjulang sejak memperkuat Juventus (1994-1996), setelah memulai kariernya di Benfica dan Sporting Lisbon. Di klub top Italia itu ia meraih satu gelar Serie A, satu Coppa Italia, dan satu titel Liga Champions. (Clive Brunskill/ALLSPORT/Getty Images)
Pria bernama lengkap Paulo Manuel Carvalho de Sousa ini lahir di Viseu, Portugal, pada 30 August 1970. Ia bermain sebagai gelandang bertahan, dan salah satu ciri khasnya adalah selalu berambut gondrong.
Ini adalah salah satu aksi Sousa di Piala Eropa 1996. Ia adalah alumnus skuat Portugal saat menjuarai Piala Dunia U-20 di tahun 1989 -- yang disebut-sebut sebagai generasi emas. Total Sousa memiliki 52 caps. (Bob Thomas/Getty Images)
Setelah ikut mengantarkan Juventus memenangi Liga Champions 1996, Sousa pindah ke Borussia Dortmund dan kembali menjuarai Liga Champions (1997). Di klub Jerman itu ia mulai sering dibekap cedera. (by Marcus Brandt/Bongarts/Getty Images)
Pada musim panas 1998 Sousa kembali ke Italia untuk bermain bersama Inter Milan. Foto ini tertanggal 21 Oktober 1998, kala dia beraksi melawan Spartak Moskow di Liga Champions. (Shaun Botterill /Allsport/Getty Images)
Sousa juga pernah bermain satu musim bersama Parma, dengan status pinjaman dari Inter. (Claudio Villa /Allsport/Getty Images)
Sousa bersama dua rekannya di timnas Portugal: Abel Xavier (tengah) dan Sergio Conceicao. Walaupun pernah memenangi Piala Dunia Junior, tapi di level senior generasi emas Portugal ini tak pernah menjuarai Piala Dunia maupun Piala Eropa. (PHILIPPE HUGUEN/AFP/Getty Images)
Gantung sepatu di tahun 2002, Sousa mulai melakoni karier kepelatihan sejak 2005. Ia memulainya sebagai pelatih timnas junior Portugal, lalu asisten pelatih timnas Portugal senior di musim panas 2008. Pada 19 November 2008 Sousa digaet klub Inggris, Queens Park Rangers, yang kala itu bermain di divisi Championsip. (Christopher Lee/Getty Images)
Queens Park Rangers menjadi klub pertama yang ditangani Sousa. Dia direkrut pada November 2008, dan dipecat pada  9 April 2009 karena dianggap memberikan pernyataan yang tidak disukai manajemen klub. (Christopher Lee/Getty Images)
Dari QPR Sousa masih beredar di Inggris. Pada 18 Juni 2009 ia menerima pinangan Swansea City, yang kala itu masih bermain di divisi Championsip. Ia melatih klub Wales itu selama satu musim. (Michael Regan/Getty Images)
     
Setelah Swansea, Sousa pindah ke Leicester City. Foto ini memperlihatkan kala ia merekrut pemain Jepang, Yuki Abe. Sousa mulai tak gondrong lagi. (Matthew Lewis/Getty Images)

    Paulo Sousa belum lama ini ditunjuk sebagai pelatih baru Fiorentina. Itu berarti dia kembali lagi ke Italia. Di musim lalu ia berhasil membawa Basel menjuarai Liga Swiss, setelah di musim sebelumnya mengantar Maccabi Tel Aviv memenangi Liga Israel.(VALERY HACHE/AFP/Getty Images)

Foto ini diambil pada 20 Februari 1991. Paulo Sousa muda --masih berumur 21 tahun -- memperkuat timnas Portugal di babak kualifikasi Piala Eropa 1992 melawan Malta. (Shaun Botterill/Allsport/Getty Images)
Reputasi Sousa mulai menjulang sejak memperkuat Juventus (1994-1996), setelah memulai kariernya di Benfica dan Sporting Lisbon. Di klub top Italia itu ia meraih satu gelar Serie A, satu Coppa Italia, dan satu titel Liga Champions. (Clive Brunskill/ALLSPORT/Getty Images)
Pria bernama lengkap Paulo Manuel Carvalho de Sousa ini lahir di Viseu, Portugal, pada 30 August 1970. Ia bermain sebagai gelandang bertahan, dan salah satu ciri khasnya adalah selalu berambut gondrong.
Ini adalah salah satu aksi Sousa di Piala Eropa 1996. Ia adalah alumnus skuat Portugal saat menjuarai Piala Dunia U-20 di tahun 1989 -- yang disebut-sebut sebagai generasi emas. Total Sousa memiliki 52 caps. (Bob Thomas/Getty Images)
Setelah ikut mengantarkan Juventus memenangi Liga Champions 1996, Sousa pindah ke Borussia Dortmund dan kembali menjuarai Liga Champions (1997). Di klub Jerman itu ia mulai sering dibekap cedera. (by Marcus Brandt/Bongarts/Getty Images)
Pada musim panas 1998 Sousa kembali ke Italia untuk bermain bersama Inter Milan. Foto ini tertanggal 21 Oktober 1998, kala dia beraksi melawan Spartak Moskow di Liga Champions. (Shaun Botterill /Allsport/Getty Images)
Sousa juga pernah bermain satu musim bersama Parma, dengan status pinjaman dari Inter. (Claudio Villa /Allsport/Getty Images)
Sousa bersama dua rekannya di timnas Portugal: Abel Xavier (tengah) dan Sergio Conceicao. Walaupun pernah memenangi Piala Dunia Junior, tapi di level senior generasi emas Portugal ini tak pernah menjuarai Piala Dunia maupun Piala Eropa. (PHILIPPE HUGUEN/AFP/Getty Images)
Gantung sepatu di tahun 2002, Sousa mulai melakoni karier kepelatihan sejak 2005. Ia memulainya sebagai pelatih timnas junior Portugal, lalu asisten pelatih timnas Portugal senior di musim panas 2008. Pada 19 November 2008 Sousa digaet klub Inggris, Queens Park Rangers, yang kala itu bermain di divisi Championsip. (Christopher Lee/Getty Images)
Queens Park Rangers menjadi klub pertama yang ditangani Sousa. Dia direkrut pada November 2008, dan dipecat pada  9 April 2009 karena dianggap memberikan pernyataan yang tidak disukai manajemen klub. (Christopher Lee/Getty Images)
Dari QPR Sousa masih beredar di Inggris. Pada 18 Juni 2009 ia menerima pinangan Swansea City, yang kala itu masih bermain di divisi Championsip. Ia melatih klub Wales itu selama satu musim. (Michael Regan/Getty Images)     
Setelah Swansea, Sousa pindah ke Leicester City. Foto ini memperlihatkan kala ia merekrut pemain Jepang, Yuki Abe. Sousa mulai tak gondrong lagi. (Matthew Lewis/Getty Images)
    Paulo Sousa belum lama ini ditunjuk sebagai pelatih baru Fiorentina. Itu berarti dia kembali lagi ke Italia. Di musim lalu ia berhasil membawa Basel menjuarai Liga Swiss, setelah di musim sebelumnya mengantar Maccabi Tel Aviv memenangi Liga Israel.(VALERY HACHE/AFP/Getty Images)