Foto: Madrid Depak PSG dari Liga Champions

Madrid berhadapan dengan PSG pada laga leg kedua babak 16 besar di Parc des Princes, Paris, Rabu (7/3/2018) dinihari WIB. Foto: Charles Platiau/Reuters
Sebelum pertandingan dimulai, dilakukan prosesi mengheningkan cipta sebagai bentuk penghormatan kepada Davide Astori yang meninggal pada akhir pekan lalu. Foto: Matthias Hangst/Getty Images
PSG tampil tanpa Neymar yang mengalami cedera metatarsal. Posisi Neymar di lini depan digantikan oleh Angel Di Maria. Foto: Matthias Hangst/Getty Images
Sementara itu, Madrid mencadangkan Toni Kroos dan Luka Modric. Pelatih Zinedine Zidane memasang Marco Asensio dan Lucas Vazquez sebagai starter. Foto: Matthias Hangst/Getty Images
Madrid punya peluang emas untuk unggul di babak pertama. Tapi, Karim Benzema gagal menaklukkan Alphonse Areola meski langsung berhadapan dengan kiper PSG itu. Foto: Matthias Hangst/Getty Images
Skor masih 0-0 hingga berakhirnya babak pertama. Foto: Charles Platiau/Reuters
Fans PSG menyalakan flare dalam jumlah besar di babak kedua. Asap dari flare tersebut masuk ke arena permainan dan memaksa wasit sejenak menghentikan laga. Foto: Matthias Hangst/Getty Images
Tapi, asap flare tak menghentikan Cristiano Ronaldo untuk mencetak gol. Gol sundulan Ronaldo di menit ke-51 membawa Madrid unggul 1-0. Foto: Gonzalo Fuentes/Reuters
Dalam posisi tertinggal, PSG malah kehilangan Marco Verratti yang diganjar kartu merah. Verratti menerima kartu kuning kedua usai melakukan protes keras. Foto: Benoit Tessier/Reuters
Meski kalah jumlah pemain, PSG mampu menyamakan skor melalui Edinson Cavani pada menit ke-71. Foto: Charles Platiau/Reuters
Namun, Madrid membunuh harapan PSG untuk membalikkan keadaan dengan mencetak gol kedua lewat Casemiro pada menit ke-80.
Foto: Gonzalo Fuentes/Reuters
Kemenangan 2-1 di leg kedua meloloskan Madrid dengan keunggulan agregat 5-2. Mereka sebelumnya menang 3-1 di Santiago Bernabeu. Foto: Benoit Tessier/Reuters
Sebaliknya, PSG harus kembali gigit jari. Klub kaya Prancis itu lagi-lagi harus mengubur ambisinya untuk menjadi yang terbaik di Eropa. Foto: Gonzalo Fuentes/Reuters
Madrid berhadapan dengan PSG pada laga leg kedua babak 16 besar di Parc des Princes, Paris, Rabu (7/3/2018) dinihari WIB. Foto: Charles Platiau/Reuters
Sebelum pertandingan dimulai, dilakukan prosesi mengheningkan cipta sebagai bentuk penghormatan kepada Davide Astori yang meninggal pada akhir pekan lalu. Foto: Matthias Hangst/Getty Images
PSG tampil tanpa Neymar yang mengalami cedera metatarsal. Posisi Neymar di lini depan digantikan oleh Angel Di Maria. Foto: Matthias Hangst/Getty Images
Sementara itu, Madrid mencadangkan Toni Kroos dan Luka Modric. Pelatih Zinedine Zidane memasang Marco Asensio dan Lucas Vazquez sebagai starter. Foto: Matthias Hangst/Getty Images
Madrid punya peluang emas untuk unggul di babak pertama. Tapi, Karim Benzema gagal menaklukkan Alphonse Areola meski langsung berhadapan dengan kiper PSG itu. Foto: Matthias Hangst/Getty Images
Skor masih 0-0 hingga berakhirnya babak pertama. Foto: Charles Platiau/Reuters
Fans PSG menyalakan flare dalam jumlah besar di babak kedua. Asap dari flare tersebut masuk ke arena permainan dan memaksa wasit sejenak menghentikan laga. Foto: Matthias Hangst/Getty Images
Tapi, asap flare tak menghentikan Cristiano Ronaldo untuk mencetak gol. Gol sundulan Ronaldo di menit ke-51 membawa Madrid unggul 1-0. Foto: Gonzalo Fuentes/Reuters
Dalam posisi tertinggal, PSG malah kehilangan Marco Verratti yang diganjar kartu merah. Verratti menerima kartu kuning kedua usai melakukan protes keras. Foto: Benoit Tessier/Reuters
Meski kalah jumlah pemain, PSG mampu menyamakan skor melalui Edinson Cavani pada menit ke-71. Foto: Charles Platiau/Reuters
Namun, Madrid membunuh harapan PSG untuk membalikkan keadaan dengan mencetak gol kedua lewat Casemiro pada menit ke-80.Foto: Gonzalo Fuentes/Reuters
Kemenangan 2-1 di leg kedua meloloskan Madrid dengan keunggulan agregat 5-2. Mereka sebelumnya menang 3-1 di Santiago Bernabeu. Foto: Benoit Tessier/Reuters
Sebaliknya, PSG harus kembali gigit jari. Klub kaya Prancis itu lagi-lagi harus mengubur ambisinya untuk menjadi yang terbaik di Eropa. Foto: Gonzalo Fuentes/Reuters