10 Striker Tajam yang Mejan di Premier League

Andriy Shevchenko sukses mengemas 175 gol dalam 322 penampilan untuk AC Milan. Shevchenko kemudian pindah ke Chelsea pada 2006, dan kariernya pun meredup usai hanya mencetak 22 gol dalam 77 penampilan. Shevchenko tidak cocok bermain dengan sistem Jose Mourinho, dan sejak saat itu ketajamannya tidak pernah kembali lagi. Foto: Alex Livesey/Getty Images

Sukses di Spanyol tidak berarti akan sukses pula di Inggris. Hal yang terjadi kepada Fernando Morientes setelah direkrut Liverpool pada 2004. Usai mencetak 134 gol untuk Madrid dan Valenca, Morientes hijrah ke Liverpool dengan hanya membuat 12 gol dalam 61 penampilan. Foto: Alex Livesey/Getty Images

Didatangkan saat berusia 30 tahun di 2000 dari Lazio, Alen Boksic mengemas dua gol di laga debutnya sebelum Middlesbrough terpuruk lagi. Sebanyak 22 gol disarangkan Boksic dalam 19 penampilan sampai khirnya pensiun di 2003. Foto: Laurence Griffiths/Getty Images

Nama besar lain yang kesulitan di Chelsea adalah Hernan Crespo. Pernah menjadi pemain termahal dunia, Crespo cuma membuat 10 gol dalam 19 pertandingan Premier League setelah direkrut dari Inter Milan pada musim panas 2002. Foto: Paul Gilham/Getty Images

Radamel Falcao begitu bersinar di Porto dan Atletico Madrid sampai mengalami cedera lutut parah di AS Monaco. Falcao kemudian dipinjamkan ke Manchester United tapi hanya mampu mencetak empat gol saja meski digaji amat tinggi. Masa peminjamannya di Chelsea juga tidak mulus usai cuma mencetak satu gol saja. Foto: Getty Images/Michael Regan

Mario Jardel menjadi sensasi setelah mengemas 42 gol untuk Sporting di Liga Portugal 2001/02. Namun, ia mesti pergi setelah mengalami depresi akibat masalah pernikahannya. Bolton merekrut Jardel pada 2003/04, namun Jardel cuma mencetak tiga gol saja itu pun hanya di Piala Liga. Foto: Michael Steele/Getty Images

Satu lagi pemain Ukraina yang meredup usai gagal di Liga Inggris. Dia adalah Serhiy Rebrov, tandem Shevchenko di Dynamo Kiev. Namun usai mendarat di Tottenham Hotspur, Rebrov kehilangan tajinya bahkan dicoret dari skuat untuk tampil di final Piala Liga. Foto: Jamie McDonald /Allsport

Adrien Mutu sempat menjanjikan di awal kariernya bersama Chelsea pada 2003. Namun, performa Mutu menurun karena ketiadaan libur musim dingin di mana dia sudah terbiasa. Akan tetapi, Mutu terpinggirkan usai Jose Mourinho menduduki kursi manajer Chelsea karena memilih striker yang lebih mengandalkan fisik. Karier Mutu di London Barat resmi tamat usai terbukti memakai kokain. Foto: Ross Kinnaird/Getty Images

Forlan cuma mencetak 17 gol dalam 98 penampilan untuk MU. Bahkan gol pertamanya baru tercipta setelah memainkan 34 pertandingan. Tapi setelah pergi untuk bergabung Villarreal, Forlan sukses mencetak 59 gol dalam tiga musim dan 96 gol dalam tiga musim bersama Atletico Madrid. Foto: Clive Mason/Getty Images

Tottenham kepincut Roberto Soldado usai membukukan 81 gol dalam tiga musim di Valencia. Karier Soldado meredup di London Utara usai hanya mencetak 16 gol saja selama tiga musim sebelum dilego ke Villarreal. Foto: Paul Gilham/Getty Images

Andriy Shevchenko sukses mengemas 175 gol dalam 322 penampilan untuk AC Milan. Shevchenko kemudian pindah ke Chelsea pada 2006, dan kariernya pun meredup usai hanya mencetak 22 gol dalam 77 penampilan. Shevchenko tidak cocok bermain dengan sistem Jose Mourinho, dan sejak saat itu ketajamannya tidak pernah kembali lagi. Foto: Alex Livesey/Getty Images
Sukses di Spanyol tidak berarti akan sukses pula di Inggris. Hal yang terjadi kepada Fernando Morientes setelah direkrut Liverpool pada 2004. Usai mencetak 134 gol untuk Madrid dan Valenca, Morientes hijrah ke Liverpool dengan hanya membuat 12 gol dalam 61 penampilan. Foto: Alex Livesey/Getty Images
Didatangkan saat berusia 30 tahun di 2000 dari Lazio, Alen Boksic mengemas dua gol di laga debutnya sebelum Middlesbrough terpuruk lagi. Sebanyak 22 gol disarangkan Boksic dalam 19 penampilan sampai khirnya pensiun di 2003. Foto: Laurence Griffiths/Getty Images
Nama besar lain yang kesulitan di Chelsea adalah Hernan Crespo. Pernah menjadi pemain termahal dunia, Crespo cuma membuat 10 gol dalam 19 pertandingan Premier League setelah direkrut dari Inter Milan pada musim panas 2002. Foto: Paul Gilham/Getty Images
Radamel Falcao begitu bersinar di Porto dan Atletico Madrid sampai mengalami cedera lutut parah di AS Monaco. Falcao kemudian dipinjamkan ke Manchester United tapi hanya mampu mencetak empat gol saja meski digaji amat tinggi. Masa peminjamannya di Chelsea juga tidak mulus usai cuma mencetak satu gol saja. Foto: Getty Images/Michael Regan
Mario Jardel menjadi sensasi setelah mengemas 42 gol untuk Sporting di Liga Portugal 2001/02. Namun, ia mesti pergi setelah mengalami depresi akibat masalah pernikahannya. Bolton merekrut Jardel pada 2003/04, namun Jardel cuma mencetak tiga gol saja itu pun hanya di Piala Liga. Foto: Michael Steele/Getty Images
Satu lagi pemain Ukraina yang meredup usai gagal di Liga Inggris. Dia adalah Serhiy Rebrov, tandem Shevchenko di Dynamo Kiev. Namun usai mendarat di Tottenham Hotspur, Rebrov kehilangan tajinya bahkan dicoret dari skuat untuk tampil di final Piala Liga. Foto: Jamie McDonald /Allsport
Adrien Mutu sempat menjanjikan di awal kariernya bersama Chelsea pada 2003. Namun, performa Mutu menurun karena ketiadaan libur musim dingin di mana dia sudah terbiasa. Akan tetapi, Mutu terpinggirkan usai Jose Mourinho menduduki kursi manajer Chelsea karena memilih striker yang lebih mengandalkan fisik. Karier Mutu di London Barat resmi tamat usai terbukti memakai kokain. Foto: Ross Kinnaird/Getty Images
Forlan cuma mencetak 17 gol dalam 98 penampilan untuk MU. Bahkan gol pertamanya baru tercipta setelah memainkan 34 pertandingan. Tapi setelah pergi untuk bergabung Villarreal, Forlan sukses mencetak 59 gol dalam tiga musim dan 96 gol dalam tiga musim bersama Atletico Madrid. Foto: Clive Mason/Getty Images
Tottenham kepincut Roberto Soldado usai membukukan 81 gol dalam tiga musim di Valencia. Karier Soldado meredup di London Utara usai hanya mencetak 16 gol saja selama tiga musim sebelum dilego ke Villarreal. Foto: Paul Gilham/Getty Images