Deretan Comeback Dramatis di Liga Champions

Final Liga Champions 1999 di Barcelona antara Manchester United vs Barcelona menjadi salah satu yang paling dramatis. MU berhasil menjadi juara setelah menang 2-1. Dua gol dicetak pada masa injury time. (Foto: Ben Radford /Allsport)

Deportivo La Coruna berhasil menumbangkan AC Milan dengan agregat 5-4 di perempatfinal 2003/2004. Sempat kalah 1-4 di leg pertama, La Coruna membalas dengan kemenangan 4-0 di leg kedua. (Foto: Jamie McDonald/Getty Images)

AS Monaco kalah 4-2 di leg pertama perempatfinal 2003/2004. Di leg kedua, Monaco malah kebobolan duluan sebelum akhirnya melesakkan tiga gol. Hasil itu membuat mereka lolos ke semifinal dengan agregat 5-5 dan unggul gol tandang. (Foto: Shaun Botterill/Getty Images)

Chelsea kalah 2-1 pada leg pertama 16 besar 2004/2005. Di leg kedua, The Blues membalasnya dengan kemenangan 4-2. (Foto: Ben Radford /Allsport)

Final Liga Champions 2005 di Istanbul salah satu comeback terbail. Liverpool tertinggal 0-3 di babak pertama dari AC Milan, sebelum menyamakannya menjadi 3-3 di babak kedua. Liverpool keluar sebagai juara setelah menang adu penalti. (Foto: Clive Brunskill/Getty Images)

Napoli mengungguli Chelsea 3-1 di leg pertama 16 besar 2011/2012. The Blues berhasil memaksa Napoli pulang dengan kekalahan pada leg kedua setelah menang 4-1 lewat extra time. (Foto: Michael Regan/Getty Images)

Leg pertama antara Malaga vs Dortmund di leg pertama perempatfinal Liga 2012/2013 berakhir tanpa gol. Pada leg kedua, laga berjalan dramatis setelah Dortmund menang dengan skor 3-2 lewat dua gol di injury time. (Foto: David Ramos/Getty Images)

Barcelona kalah 0-2 saat bertandang ke markas AC Milan di leg pertama 16 besar Liga 2012/2013. Pada leg kedua, Blaugrana membalas dengan kemenangan 4-0. (Foto: Gonzalo Arroyo Moreno/Getty Images)

Manchester United tumbang 0-2 dari Olympiakos di leg pertama 16 besar Liga Champions 2013/2014. Setan Merah mampu membalas pada leg kedua dengan skor 3-0 lewat hat-trick Robin van Persie. (Foto: Laurence Griffiths/Getty Images)

FC Porto berada di atas angin setelah unggul 3-1 atas Bayern Munich di leg pertama perempatnal 2014/2015. Tapi, keunggulan itu tak bisa dipertahankan setelah kalah 1-6 di leg kedua. (Foto: Mike Hewitt/Getty Images)

Barcelona bikin kejutan di 16 besar 2016/2017. Sempat kalah 0-4 di leg pertama, Blaugrana membalas dengan kemenangan 6-1 di pertemuan kedua. (Foto: Getty Images Sport/Laurence Griffiths)

Final Liga Champions 1999 di Barcelona antara Manchester United vs Barcelona menjadi salah satu yang paling dramatis. MU berhasil menjadi juara setelah menang 2-1. Dua gol dicetak pada masa injury time. (Foto: Ben Radford /Allsport)
Deportivo La Coruna berhasil menumbangkan AC Milan dengan agregat 5-4 di perempatfinal 2003/2004. Sempat kalah 1-4 di leg pertama, La Coruna membalas dengan kemenangan 4-0 di leg kedua. (Foto: Jamie McDonald/Getty Images)
AS Monaco kalah 4-2 di leg pertama perempatfinal 2003/2004. Di leg kedua, Monaco malah kebobolan duluan sebelum akhirnya melesakkan tiga gol. Hasil itu membuat mereka lolos ke semifinal dengan agregat 5-5 dan unggul gol tandang. (Foto: Shaun Botterill/Getty Images)
Chelsea kalah 2-1 pada leg pertama 16 besar 2004/2005. Di leg kedua, The Blues membalasnya dengan kemenangan 4-2. (Foto: Ben Radford /Allsport)
Final Liga Champions 2005 di Istanbul salah satu comeback terbail. Liverpool tertinggal 0-3 di babak pertama dari AC Milan, sebelum menyamakannya menjadi 3-3 di babak kedua. Liverpool keluar sebagai juara setelah menang adu penalti. (Foto: Clive Brunskill/Getty Images)
Napoli mengungguli Chelsea 3-1 di leg pertama 16 besar 2011/2012. The Blues berhasil memaksa Napoli pulang dengan kekalahan pada leg kedua setelah menang 4-1 lewat extra time. (Foto: Michael Regan/Getty Images)
Leg pertama antara Malaga vs Dortmund di leg pertama perempatfinal Liga 2012/2013 berakhir tanpa gol. Pada leg kedua, laga berjalan dramatis setelah Dortmund menang dengan skor 3-2 lewat dua gol di injury time. (Foto: David Ramos/Getty Images)
Barcelona kalah 0-2 saat bertandang ke markas AC Milan di leg pertama 16 besar Liga 2012/2013. Pada leg kedua, Blaugrana membalas dengan kemenangan 4-0. (Foto: Gonzalo Arroyo Moreno/Getty Images)
Manchester United tumbang 0-2 dari Olympiakos di leg pertama 16 besar Liga Champions 2013/2014. Setan Merah mampu membalas pada leg kedua dengan skor 3-0 lewat hat-trick Robin van Persie. (Foto: Laurence Griffiths/Getty Images)
FC Porto berada di atas angin setelah unggul 3-1 atas Bayern Munich di leg pertama perempatnal 2014/2015. Tapi, keunggulan itu tak bisa dipertahankan setelah kalah 1-6 di leg kedua. (Foto: Mike Hewitt/Getty Images)
Barcelona bikin kejutan di 16 besar 2016/2017. Sempat kalah 0-4 di leg pertama, Blaugrana membalas dengan kemenangan 6-1 di pertemuan kedua. (Foto: Getty Images Sport/Laurence Griffiths)