Diego Maradona: Don't Cry For Me, Argentina!

Legenda sepakbola dunia, Diego Maradona, meninggal dunia di usia 60 tahun (Foto: AP/Marcos Brindicci)
Maradona meninggal di rumahnya yang berada di kota Buenos Aires akibat henti jantung. (Foto: Getty Images/Fernando de Dios)
Kematian Diego Maradona menjadi duka untuk Argentina. Presiden negara tersebut bahkan sudah menyatakan tiga hari untuk berkabung. (Foto: AP/Victor Caivano)
Salah seorang fans menangis di hadapan patung berkepala Maradona. (Foto: Getty Images/Luciano Bisbal)
Tangisan juga terlihat di wajah dua pemuda gempal asal Argentina ini. (Foto: AP/Marcos Brindicci)
Karangan bunga dan lilin untuk mendiang Maradona muncul di sudut-sudut ibukota Argentina. (Foto: Getty Images/Fernando de Dios)
Salah seorang wartawan berusaha mewawancarai fans yang menangis saat mendapat kabar kematian Maradona. (Foto: Getty Images/Fotonoticias)
Ada pula seorang anak dengan jersey Boca Junior berusaha menenangkan sang ibu. Boca Junior adalah klub yang pernah dibela Maradona. (Foto: Getty Images/Fotonoticias)
Ini sudut lain dari fans Boca Junior yang terpukul dengan meninggalnya Maradona. (Foto: Getty Images/Rodrigo Valle)
Sebuah mural dengan wajah Maradona didatangi puluhan fans. (Foto: Getty Images/Fernando de Dios)
Bukan cuma Argentina yang menangisi Maradona. Kota Naples, Italia, juga sangat kehilangan. Maradona diperlakukan bak dewa oleh warga Naples. (Foto: Getty Images/Ivan Romano)
Maradona adalah sosok yang berhasil membawa Napoli terbang tinggi di dunia sepakbola. (Foto: Getty Images/Ivan Romano)
Kepergian Maradona mungkin sama seperti saat warga Argentina menangisi meninggalnya ibu negara, Evita Peron, istri dari Presiden Juan Peron kala itu. Evita kala itu meninggal karena kanker dan tercetuslah lagu berjudul 'Don't Cry For Me, Argentina'.(Foto: Getty Images/Tomas Cuesta)