Kemeriahan Sepakbola Tarkam di Ciputat Tangsel

Para pemain Anoraga FC dan OBI United memasuki lapangan dalam Liga Tarkam Bina Jaya Cup di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (23/2/2023). Tampak lapangan terlihat seadanya dengan got mengelilingi lapangan dan bambu untuk jembatannya.

Anak-anak dapat melihat pertandingan tarkam dengan jarak yang sangat dekat bahkan melewati garis lapangan. PSSI yang menghentikan Liga 2 Indonesia mendorong para pemain merumput di pertandingan level tarkam seperti ini. Alasan ekonomi menjadi utama.

Hakim garis bekerja di dalam garis lapangan, sesuatu yang tidak pernah terjadi di dunia sepak bola profesional. Penonton yang memenuhi batas garis membuat hakim garis berada di dalam lapangan.

Anak-anak melihat papan skor berganti secara manual usai pemain memasukkan gol. Liga Tarkam Bina Jaya Cup telah berlangsung rutin setiap tahun.

Garis lapangan dibuat sederhana dari plastik tebal panjang.

Pedagang asongan dapat berjualan sedekat ini dengan garis lapangan.

Lapangan bersisian dengan pemukiman padat penduduk.

Anak-anak bebas bermain bola saat istirahat jeda permainan.

Petugas loket menghitung uang penjualan tiket. Di turnamen ini, tiket dijual Rp 15.000/orang.

Homebase pemain seadanya, dari lapak warung yang dikosongkan. Tulisan klub hanya menggunakan spidol di atas kertas putih. Kini sepakbola tarkam makin ramai dengan kehadiran sejumlah pemain Liga 2 Indonesia yang dihentikan PSSI sejak beberapa waktu lalu. 

Para pemain Anoraga FC dan OBI United memasuki lapangan dalam Liga Tarkam Bina Jaya Cup di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (23/2/2023). Tampak lapangan terlihat seadanya dengan got mengelilingi lapangan dan bambu untuk jembatannya.
Anak-anak dapat melihat pertandingan tarkam dengan jarak yang sangat dekat bahkan melewati garis lapangan. PSSI yang menghentikan Liga 2 Indonesia mendorong para pemain merumput di pertandingan level tarkam seperti ini. Alasan ekonomi menjadi utama.
Hakim garis bekerja di dalam garis lapangan, sesuatu yang tidak pernah terjadi di dunia sepak bola profesional. Penonton yang memenuhi batas garis membuat hakim garis berada di dalam lapangan.
Anak-anak melihat papan skor berganti secara manual usai pemain memasukkan gol. Liga Tarkam Bina Jaya Cup telah berlangsung rutin setiap tahun.
Garis lapangan dibuat sederhana dari plastik tebal panjang.
Pedagang asongan dapat berjualan sedekat ini dengan garis lapangan.
Lapangan bersisian dengan pemukiman padat penduduk.
Anak-anak bebas bermain bola saat istirahat jeda permainan.
Petugas loket menghitung uang penjualan tiket. Di turnamen ini, tiket dijual Rp 15.000/orang.
Homebase pemain seadanya, dari lapak warung yang dikosongkan. Tulisan klub hanya menggunakan spidol di atas kertas putih. Kini sepakbola tarkam makin ramai dengan kehadiran sejumlah pemain Liga 2 Indonesia yang dihentikan PSSI sejak beberapa waktu lalu.