Chelsea Hobi Jual Pemain Akademi, Sudah Untung Rp 4 Triliun

Billy Gilmour menjadi nama pertama yang dilepas permanen. Ia dilego ke Brighton & Hove Albion senilai 9 juta Pound pada September 2022. Foto: Getty Images/Robbie Jay Barratt - AMA
Selanjutnya ada Ruen Loftus-Cheek yang dijual ke Milan pada Juni 2023 seharga 15 juta Pound. Foto: REUTERS/CLAUDIA GRECO
Sebulan usai melepas Loftus-Cheek, Chelsea juga menjual Mason Mount ke Manchester United seharga 55 juta Pound. Foto: PA Images via Getty Images/Andrew Milligan - PA Images
Lalu pada September 2023, giliran Callum Hudson-Odoi yang dijual ke Nottingham Forest dengan harga murah, yakni 5 juta Pound. Foto: CameraSport via Getty Images/Stephen White - CameraSport
Omari Hutchinson dijual Chelsea pada Juni tahun ini seharga 22 juta Pound ke Ipswich Town. Ia sudah bermain di sana sejak musim lalu, namun baru dipermanenkan sekarang. Foto: Getty Images/George Wood
Pada bulan yang sama, Ian Maatsen dilepas ke Aston Villa seharga 37,5 juta Pound. Musim lalu, ia juga sudah dipinjamkan ke Borussia Dortmund. Foto: Getty Images/Vince Mignott/MB Media
Lewis Hall dijual ke Newcastle United seharga 28 juta Pound pada Juli 2024. Ia sudah bermain bersama The Magpies sejak musim lalu dengan status pinjaman, dan kini dipermanenkan. Foto: Visionhaus/Getty Images/Visionhaus
Michael Golding dijual ke Leicester City pada Juli 2024 seharga 4 juta Pound saja. Harganya murah karena masih 18 tahun dan belum pernah bermain bersama tim utama. Foto: Leicester City FC via Getty Imag/Plumb Images
Terbaru, Conor Gallagher dilepas ke Atletico Madrid seharga 34 juta Pound pada Agustus 2024. Jika ditotal, sembilan pemain tersebut sudah menghasilkan lebh dari 200 juta Pound atau lebih dari 4 triliun Rupiah. Foto: Dok. Atletico Madrid
Kebijakan Chelsea menjual pemain didikan sendiri tampak belum akan berhenti. Menurut The Guardian, Trevoh Chalobah (foto di atas) dan Armando Broja juga berpeluang dilepas permanen. Foto: Darren Walsh/Chelsea FC via Getty Images
Langkah Chelsea sebetulnya bisa dimaklumi dari segi bisnis. Karena sering membeli pemain baru, mereka juga butuh pemasukan memadai. Menjual pemain akademi akan dihitung sebagai keuntungan 100 persen dalam laporan keuangan karena melepas 'produk buatan sendiri'. Ini membantu mereka terhindar dari pelanggaran Profit and Sustainability Rules. Foto: AFP via Getty Images/NIKLAS HALLE'N