The Jakmania dan Persija Jakarta kompak mengkampanyekan pesan anti-rasis. Hal ini terkait nasib malang yang dialami pemain PSM Makassar Yuran Fernandez.
Hinaan dilayangkan ke Yuran di media sosial seusai laga Persija Vs PSM yang digelar pada, Senin (3/7/2023). Pemain berposisi bek itu dinilai bermain provokatif dalam laga di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
Ia memang terlibat banyak duel dengan Riko Simanjuntak. Dalam satu momen, ia bahkan berteriak di dekat Riko kala berhasil menghalau aksi pemain mungil tersebut.
Sementara Yuran dan Riko nampak akur seusai laga dengan saling bercengkrama. Tak nampak ada emosi yang berlanjut setelah pertandingan usai.
Sial bagi Yuran yang setelah laga malah menjadi korban rasisme. Banyak komentar bernada hinaan, bahkan merendahkan Yuran setelah laga tersebut.
Prihatin dengan kondisi tersebut, Persija pun mengingatkan untuk selalu menjaga diri. Apa yang terjadi di lapangan jangan dibawa ke luar lapangan.
Begitu juga dengan Jakmania yang menolak keras aksi rasisme di sepakbola. Kelompok suporter yang berdiri pada 1997 itu menekankan bahwa semua manusia adalah sama dan setara.
Saat ini Yuran yang merupakan pemain asal Cape Verde itu mematikan kolom komentar akun media sosialnya. Sangat disayangkan masalah rasisme terjadi di sepakbola Indonesia.
(aff/krs)