Penjualan tiket dilakukan di Komando Garnisun Tetap I sejatinya dimulai pukul 08.00 WIB. Namun pada pukul 07.00 WIB anggota TNI yang bertugas mengamankan area langsung memasukkan suporter yang sudah sejak malam berkumpul.
Mereka diminta untuk masuk ke halaman Markas Kostrad. Namun ketika loket dibuka para suporter berebut masuk barisan karena tidak ingin kehabisa kupon. Untuk diketahui, pada saat ingin membeli tiket suporter diberikan kupon lebih dulu oleh keamanan. Setelah itu baru boleh menuju loket.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Lamhot Aritonang |
Satu jam mengantre, suporter mulai ricuh. Beberapa bahkan ada yang pingsan karena sudah mengantre sejak malam. Kondisi halaman Markas Kostrad saat ini cukup terik.
Hendrik asal Bogor salah satu korbannya. Dia mengaku mengantre sejak tadi malam pukul 23.00 WIB.
[Baca Juga: Ribuan Suporter Mengantre, Begini Suasana Penjualan Tiket Indonesia vs Thailand]
"Saya kedorong-dorong tadi... situasi sudah tidak terkendali. Saya didorong sama suporter yang paling belakang. Saya jatuh dan akhirnya terinjak-injak sampai jatuh ke got dekat pintu masuk penjualan," kata Hendrik.
Panitia pelaksana sendiri sudah menyediakan 15 ribu tiket kategori tiga yang dijual di dua tempat, yaitu markas Kostrad, Gambir, dan Kodim Bogor.
"Saya berdelapan sama teman Bogor. Saya trauma karena saat di semifinal dadakan, saya tak mau lagi. Makanya saya inisiatif ke Jakarta sejak malam, " lanjutnya menyoal alasan mengantre di Markas Kostrad.
"Saya belum mau menyerah karena saya sudah datang jauh-jauh. Apalagi saya sudah sampai begini. Kalau masih ada tiket saya ingin berjuang lagi. Saya akan ngantri lagi," ungkapnya.
" Saya pikirnya pasti rapi. Kayak di GBK kan rapih, barisannya jelas. Tapi ini ternyata gak jelas. Enggak nyangka banget.. saya sudah berapa kali ngatri tiket tapi tidak pernah seperti ini, " kata Hendrik, lagi.
Hingga berita ini diturunkan sudah ada lima suporter yang jatuh pingsan.
(mcy/din)












































Foto: Lamhot Aritonang